Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Fakta Unik Kepulauan Sangihe, Miliki Gunung Api Bawah Laut dan Burung Endemik yang Terancam Punah

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Selain lokasi di sekitar Banua Wuhu, keindahan bawah laut Kepulauan Sangihe juga bisa ditemukan di Brave Hills Napo-Para Island, Kahakitang Island, Selat Sea Grass Mahumu Island, Mendaku dan Dakupang Island, dan Pulau Bukide.

Sebagian pulau Bukide, Kecamatan Nusa Tabukan, Kabupaten Sangihe, Sulut. (Kompas.com/Ronny Adolof Buol)

Pantai-pantai di Kepulauan Sangihe pun tak kalah indah dan patut untuk dikunjungi, termasuk Pantai Pasir Putih Pananualeng.

Ada juga Air Terjun Kadadima dan Air Terjun Ngura Lawo.

Wisata alam lain yang sangat menarik di Kepulauan Sangihe yaitu Gunung Sahendaruman.

3. Kepulauan Sangihe memiliki sejumlah burung endemik

Selain destinasi wisata alam, Gunung Sahendaruman juga menjadi rumah bagi salah satu burung endemik Kepulauan Sangihe.

Seriwang Sangihe (Eutrichomyias Rowleyi) atau disebut Manu' Niu oleh penduduk lokal merupakan salah satu burung endemik yang dapat ditemukan di Gunung Sahendaruman.

Manu' Niu menjadi satu dari delapan jenis burung endemis sekaligus terancam punah secara global di Pulau Sangihe, dilaporkan burung.org.

Manu' Niu kini semakin terancam punah akibat adanya tambang emas di Kepulauan Sangihe yang berpotensi menghancurkan rumah mereka.

Seriwang Sangihe yang hampir punah (burung.org)

Selain Manu' Niu, Kepulauan Sangihe masih memiliki beberapa burung endemik lain yang juga terancam punah.

Di antaranya Paok Merah Sangihe, Serindit Sangihe, Anis-bentet Sangihe, Burung Madu Sangihe, dan masih ada beberapa jenis lain.

4. Setengah dari Kepulauan Sangihe akan dijadikan tambang emas

Dengan luas 736,98 kilometer persegi, Kepulauan Sangihe setengahnya akan dijadikan tambang emas.

Pemegang izin wilayah tambang seluas 42.000 hektar di Sangihe adalah perusahaan Tambang Mas Sangihe (TMS), dilaporkan Kompas.com.

TMS telah mengantongi persetujuan kelayakan lingkungan dari Provinsi Sulawesi Utara pada 25 September 2020 dan izin operasi produksi dari Kementerian ESDM awal tahun ini.

Halaman
123