Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Kedai Mi Instan dengan Harga Tak Wajar, Camat Cisarua Turun Tangan

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Camat Cisarua Deni Humaedi berbincang dengan wisatawan saat melakukan sidak ke warung di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang viral karena harga mie rebus yang tak wajar, Rabu (2/7/2021).

TRIBUNTRAVEL.COM - Camat Cisarua Deni Humaedi akhirnya mendatangi warung di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang viral karena mematok harga tak wajar, Rabu (2/7/2021).

Saat disidak, pihak warung bernama Kedai Rizqi Mulyana ini menerima kedatangannya camat dan jajaran dengan kooperatif.

Deni Humaedi mengatakan bahwa harga makanan dan minuman yang dijual warung tersebut tak jauh berbeda dengan warung-warung di Puncak lainnya.

"Sama warung sebelah paling harga ada perbedaan Rp 3 ribu atau Rp 4 ribu," kata Deni Humaedi kepada TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Viral Foto Nota Kedai Makan di Puncak Bogor, Keliru Menghitung dan Harga Jadi Tak Wajar

Pantauan TribunnewsBogor.com, meski viral di media sosial Twitter, kondisi warung tersebut tetap ramai didatangi pembeli.

Saat dikonfirmasi camat terkait viralnya harga mi seduh, pihak warung mengaku bahwa memang ada kekeliruan penghitungan pembayaran kepada salah satu pelanggannya pada Selasa (1/7/2021) dini hari.

Ilustrasi mi instan (lifehack.org)

"Konsumen kan beda-beda, waktu itu mungkin dia merasa dibohongi. Apakah itu sengaja atau human eror? Tadi pengakuannya mungkin udah malem, bisa aja karena kurang tidur jadi kurang fokus," katanya.

Deni juga mengatakan bahwa seharusnya pelanggan juga sebelum pulang mengecek dahulu nota pembayaran demi mengantisipasi adanya kekeliruan.

Dia juga meminta pihak kedai memasang daftar harga di area warung agar jelas.

"Ini harus jadi pelajaran buat semuanya, pegawainya harus dibina berikan pelayanan yang baik. Kemudian harga, pelanggan silahkan dicek dulu, khawatir nanti pulang kecewa karena kekeliruan tapi terlanjur pulang ke rumah," katanya.

Terkait harga makanan dan minuman di warung-warung kawasan Puncak yang dinilai relatif mahal, kata dia, perlu ada kesepakatan bersama antar pedagang.

Seperti menentukan harga eceran tertinggi yang disepakati secara bersama.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Serunya Berlibur ke Curug Cikuluwung, Curug Tersembunyi di Bogor yang Bikin Takjub

"Misalnya yang dibolehkan di jalur ini Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu. Siapa yang lebih dari itu, secara hukum sosialnya akan dikomplain. Soalnya akan berpengaruh ketika di sini mahal, udah ke tempat lain, artinya pelanggan di sini juga akan berkurang," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Deni juga sempat bertanya ke beberapa wisatawan yang mampir ke warung kawasan Puncak Bogor.

Rata-rata wisatawan ini menilai bahwa harga yang dipatok di kawasan Puncak ini agak mahal namun tetap mereka menerima dan memaklumi karena lokasinya berada di tempat wisata.

Dalam foto viral tersebut, tertulis 2 porsi mi instan pakai telur dipatok dengan harga Rp 54 ribu yang artinya 1 porsi Rp 27 ribu. Namun di nota tersebut harga 1 porsinya ditulis Rp 18 ribu. (istimewa)
Halaman
12