"Jauh dari gadget, bisa bantu orang tua sambil melihat pemandangan alam," terang perempuan 18 tahun itu. 

Pengalaman melakukan pendakian ke Gunung Lawu dengan membawa ransel berisi perlengkapan gunung dan logistik pernah dirasakan bersama saudaranya.

Akan tetapi melakukan pendakian menuju ke warung lebih terasa berat karena membawa barang dagangan entah itu membawa gas 3 Kg, beras dan semangka. 

Sehingga selama dalam perjalanan, dia lebih sering beristirahat untuk menghilangkan rasa letih. 

Beberapa waktu lalu, potret Hastin saat berjualan di warung sempat viral di media sosial.

Kejadian itu bermula saat Hastin diminta foto bareng oleh pendaki yang kebetulan singgah ke warung. 

"Ada pendaki asal Solo yang motret dan diunggah di medsos, akhirnya viral," ungkapnya. 

Selain itu di sela melayani pembeli, terkadang ada saja pendaki yang menggoda dengan niat ingin bercanda.

Lokasi warung yang berada di Pos 3 cukup strategis untuk para pendaki sekedar istirahat dan membeli camilan, makanan atau minuman. 

Selain nasi pecel, nasi goreng, dan soto, warung tersebut juga menyediakan gorengan, semangka serta minuman kopi serta teh.

"Kopinya tidak usah pakai gula ya mbak, mbaknya udah manis gitu," pungkasnya. (Ais). 

Baca juga: 10 Tempat Wisata Alam di Jogja Buat Berburu Foto, Harga Tiket Masuk Murah dan Pemandangannya Indah

Baca juga: Bumi Perkemahan Pleseran Tawangmangu, Tempat Ngabuburit Asyik di Lereng Gunung Lawu

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Tawangmangu Ini Cocok untuk Liburan Akhir Pekan, Mampir ke Lawu Park

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Inilah Sosok Hastin Mahasiswi Cantik Klaten Jualan di Warung Pos 3 Pendakian Gunung Lawu Karanganyar