Cuplikan video tersebut juga diunggah ke Twitter melalui akun @txtfromjogja.
Hingga kini, video itu sudah ditonton lebih dari 1,3 juta pengguna dan mendapat beragam komentar.
"Terakhir 2 bulan yg lalu ke jogja makan sate di sepanjang jalan malioboro 35 rebu pake lontong 1 biji. Makanya suka heran sama org kalo di jogja katanya makanan nya murah, gue 2 kali kesana sekali makan bisa 30rb mulu", tulis komentar akun @RizPutraV.
Akun @dhedhedirga juga turut berkomentar dengan menulis, "Bener banget ini mah. Suka herannnn. Mana yang katanya Jogja murah. Aku belum nemu."
Baca juga: Viral Video Trik Melunakkan Mentega yang Baru Keluar dari Kulkas, Cuma 5 Menit
Tanggapan Ketua Paguyuban Lesehan Malioboro
Menanggapi video yang viral, Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Kawasan Malioboro Sukidi memberikan penjelasannya.
Melansir laman TribunJogja, Mukidi menjelaskan bahwa walaupun saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19, para pedagang masih dapat berpikir positif.
"Dalam arti persiapan menjelang musim libur lebaran tetap terkontrol. Baik itu tentang harga maupun pelayanan," jelasnya, kepada TribunJogja, Rabu (26/5/2021).
Tim dari paguyuban bersama Pemkot Yogyakarta dinilai olehnya sudah melakukan survei harga di kawasan Malioboro.
"Hasil survei kami harga tertinggi di lapangan pecel lele itu Rp 15.000 sampai Rp 18.000 per porsi. Tapi tadi di medsos disebut harganya Rp 20 ribu plus lalapan Rp 10 ribu. Apa itu benar? Harusnya konsumen yang makan di Malioboro bisa baca, berapa harga yang tercantum di daftar harga," katanya.
Ia menyarankan, apabila ada kejadian serupa yang dialami oleh masyarakat sebaiknya tidak mengadu ke medos.
Jika ada hal yang kurang memuaskan yang dialami wisatawan, diingatkan oleh Sukidi agar sebaiknya mengadu lewat UPT Cagar Budaya Kawasan Malioboro, atau menuliskan keluhan melalui kotak pengaduan.
"Saran kami jangan terus ngomongnya di medsos. Kan ada saran pengaduan baik lewat UPT maupun lewat kotak surat," terang dia.
Selama pernyataan dari netizen itu terbukti, dan yang bersangkutan dapat menunjukan nota pembelian dan warung mana yang dinilai tidak wajar memberi harga, pihak Paguyuban bersedia memfasilitasi untuk penyelesaian keluhan itu.
"Ya selama ada bukti-bukti yang benar, contoh nota, dan nama warung pasti kami bantu. Tapi kalau gak bisa menunjukan bukti, sama aja itu pencitraan, pingin viral. Untuk sanksi kepada pemilik warung pasti ya. Dari dulu sudah ada sanksi kalau memang benar-benar itu terbukti," pungkasnya.
Baca juga: Viral Kendaraan Pengangkut Bagasi Tabrak Pesawat di Landasan Pacu Bandara
Baca juga: Martabak Telur Puyuh Bu Jumirah di Jogja, Sempat Viral di Medsos & Habis dalam Waktu 3 Jam
(TribunTravel.com/Mym)
Informasi seputar kejadian viral di medsos