"Memang semua tidak kita buka untuk mass tourism, karena konsep geopark juga ada untuk edukasi dan konservasi. Di dalamnya banyak peninggalan nenek moyang, seperti fosil manusia purba yang banyak menarik para ilmuwan untuk meneliti," urainya.
Sementara terkait dengan kunjungan wisata, Budi mengaku bahwa saat pandemi dan liburan kemarin memang ada pembatasan wisatawan yang datang.
"Kita memang terimbas dari sisi jumlah kunjungan. Tapi masyarakat sekitar, sejatinya bekerja di pertanian dan mengelola geopark sebagai sampingan," tandasnya.
Budi menjelaskan, penurunan tingkat kunjungan wisatawan sampai 70 persen dibandingkan saat masa di luar pandemi Covid-19.
Namun demikian, pihaknya melihat penurunan ini dari sisi lain yakni dari sisi konservasi.
Pandemi Covid-19 ini memberi waktu untuk alam untuk memulihkan diri untuk tetap lestari. (nto)
Baca juga: Akibat Covid-19, Penerbangan dari India ke Dubai Ini Hanya Membawa Satu Penumpang
Baca juga: Ancol Tetap Buka saat Libur Waisak 2021, Pengunjung Bisa Lihat Gerhana Bulan di Pantai
Baca juga: Promo Hotel di sekitar Jalan Malioboro Jogja dengan Tarif Mulai Rp 180 Ribuan
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Geopark Gunung Sewu di Gunungkidul Berfungsi sebagai Destinasi Wisata, Edukasi, dan Konservasi