Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

Icip Pedas Segarnya Rujak Mak Tas Paciran, Kuliner Legendaris di Lamongan Favorit Trio Macan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mak Nah, penerus Rujak Mak Tas yang sedang menyiapkan rujak untuk para pelanggan, Minggu (24/5//2021).

Satu porsinya terdiri dari irisan buah pilihan di antaranya mangga muda, pepaya muda, bengkuang, timun dan nanas muda.

Namun ada satu ciri khas yang menjadikan Rujak Mak Tas punya cita rasa berbeda dengan rujak lainnya, yaitu racikan bumbunya yang tidak biasa.

Bumbu Rujak Mak Tas dibuat dari campuran gula merah dari pohon siwalan, petis pindang, terasi, cabai dan asam Jawa.

TONTON JUGA:

"Gula merah, petis dan terasi yang digunakan tidak sembarangan, karena ini khasnya Kecamatan Paciran, dan cuma ada di sini," ujar karyawan Rujak Mak Tas.

Racikan bumbu rujak sederhana tersebut kemudian diulek satu-persatu dengan cobek berukuran besar.

Setelah itu barul bumbu dituangkan ke atas irisan buah yang dibungkus dengan wadah pincuk dari daun pisang.

Pembeli yang ingin makan di tempat bisa duduk di kursi yang disedikan di sekitar warung.

Baca juga: 6 Kuliner Khas Lamongan untuk Makan Siang, Cicipi Nasi Boranan yang Rasanya Mantap

Baca juga: 3 Fakta Unik Soto Lamongan, Punya Rasa Khas hingga Spanduk Warungnya yang Dilukis

Sembari menikmati rujak, kamu juga bisa memandangi keindahan laut Pantura yang memesona.

Rujak Mak Tas memliki cita rasa asin dan gurih yang khas serta aroma sedapnya tersendiri.

Tidak heran jika Rujak Mak Tas cukup populer, mulai dari warga biasa hingga selebriti.

"Trio Macan itu suka langganan makan di sini, bahkan sekitar tiga bulan yang lalu sempat berkunjung lagi ke sini," ujar karyawan Rujak Mak Tas.

Tak hanya penyanyi tersohor, rupanya Rujak Mak Tas juga kerap disinggahi grup musik dangdut Adella.

Adella adalah nama grup musik dangdut kawakan yang cukup populer di wilayah Jawa timur.

Menurut seorang karyawan Rujak Mak Tas, rujak ini memang sudah jadi primadona warga pesisir Lamongan sejak dulu.

Halaman
123