TRIBUNTRAVEL.COM - Sekilas tak ada yang berbeda dengan gado-gado yang satu ini di kompleks elite Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Gado-gado Kertanegara ala Sumartin.
Namun Gado-gado Kertanegara ala Sumartin ini menjadi kuliner legendaris di Jakarta yang sering diburu pecinta kuliner.
Dari pejabat hingga artis rupanya pernah menjajal kelezatan Gado-gado Kertanegara.
Sesuai namanya, Gado-gado Kertanegara ala Sumartin berjualan gado-gado di Jalan Kertanegara No.2 RT 003 RW 002 Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Uniknya, makanan ini diracik dari dalam mobil lawas Mitsubishi Wagon L 300 yang disulap menjadi dapur ala kadarnya.
Subardi (50), pemilik Gado-gado Kertanegara ala Sumartin, mengatakan gado-gado ini setia menemani warga Kebayoran Baru dan sekitarnya sejak tahun 1987.
Kini, pelanggannya tak hanya dari wilayah Kecamatan ini saja. Sudah dari mana-mana.
Ia merupakan generasi yang kedua setelah orangtuanya yang memulai usaha Gado-gado ini.
"Dulu sempat jualan di Jalan Sriwijaya dekat rumah mas Guruh Soekarno Putra. Berkat seorang jenderal saya boleh jualan di sini (jalan Kertanegara). Mungkin karena gado-gado ini enak," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (8/12/2020) silam.
Subardi melanjutkan usaha orangtuanya dibantu oleh para saudaranya.
Baca juga: Viral di Medsos, Emak-emak Nangis Terbawa Kapal Berlayar, Begini Kronologinya
Baca juga: Periksa Dulu Sebelum Tidur, 6 Hal Aneh Ini Pernah Ditemukan di Kamar Hotel
Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Fathan Hambalang Bogor untuk Liburan Akhir Pekan
Awalnya, usaha gado-gado ini menggunakan gerobak. Namun, Subardi menggantinya dengan mobil birunya L 300.
Soalnya, rumahnya terbilang jauh. Setiap pagi, ia dan ketiga saudaranya harus berangkat dari Sawangan, Depok menuju Jalan Kertanegara.
Meski tua, mobilnya berjasa membawa mereka pergi-pulang demi meraup rezeki.
"Lebih praktis dan lebih simple. Pas beres-beres tinggal masukkin barang kemudian pulang," tambahnya.
Selain itu, di dalam mobilnya, terdapat cobek atau ulekan berdiameter 1 meter untuk melumatkan bumbu kacang.
Alasannya, ulekan itu untuk membuat bumbu kacang dalam porsi yang banyak.
Sebab, menjelang siang, terutama sebelum pandemi, Subardi mengaku banjir pesanan.
Dalam sepiring gado-gado, terdapat tauge, kol, kangkung, kacang panjang, tahu, kentang dan taburan kerupuk.
Untuk soal bumbu kacang yang menjadi rahasia, Subardi merendah.
"Enggak ada yang istimewa, hanya bumbu kacang biasa saja," tambahnya.
Langganan pejabat dan artis
Saat memasuki jam makan siang, saya melihat sejumlah mobil menepi di seberang mobil Subardi.
Tukang parkir mendadak jadi pelayan yang mengantarkan pesanan pembeli dari jendela mobil.
Subardi menceritakan sejak dulu gado-gadonya sudah menjadi langganan pejabat hingga artis.
Roh dari gado-gado adalah karena bumbu kacangnya.
Maka tak heran, kalangan pejabat tinggi pernah menjajal gado-gadonya.
"Dulu sebelum menjabat sebagai menteri pertahanan, Pak Prabowo pernah pesan ini buat karyawannya. Ayahnya, Soemitro juga pernah makan," ujar pria asal Yogyakarta tersebut.
Gado-gado ini tetap bertahan meski dihantam pandemi. Subardi mencoba bertahan walaupun pendapatannya turut anjlok.
Pasang surut usaha telah dialami Subardi selama jualan gado-gado.
Namun, ia tetap bangga karena gado-gadonya sudah pernah mampir di perut para pejabat karena kelezatannya.
"Bangga saya, karena pejabat dan artis pernah makan di sini," pungkasnya seraya tersenyum.
Gado-gado ini buka Senin sampai Jumat dari pukul 10.00 WIB - 15.00 WIB.
Bila tak bisa mampir, bisa pesan melalui layanan gojek dan grab.
Baca juga: 7 Kuliner Enak di Jakarta untuk Menu Sarapan, Ada Bubur Ayam, Soto hingga Gado-gado
Baca juga: Mencoba Gado-gado Mang Wahyu di Jalan Semarang Menteng, Kuliner Legendaris di Jakarta
Artikel ini telah tayang di Tribuntribunjakartatravel.com dengan judul Nikmatnya Gado-gado Kertanegara Sejak 1987, Langganan Pejabat Elit di Kebayoran Baru