Alasannya, ulekan itu untuk membuat bumbu kacang dalam porsi yang banyak.
Sebab, menjelang siang, terutama sebelum pandemi, Subardi mengaku banjir pesanan.
Dalam sepiring gado-gado, terdapat tauge, kol, kangkung, kacang panjang, tahu, kentang dan taburan kerupuk.
Untuk soal bumbu kacang yang menjadi rahasia, Subardi merendah.
"Enggak ada yang istimewa, hanya bumbu kacang biasa saja," tambahnya.
Langganan pejabat dan artis
Saat memasuki jam makan siang, saya melihat sejumlah mobil menepi di seberang mobil Subardi.
Tukang parkir mendadak jadi pelayan yang mengantarkan pesanan pembeli dari jendela mobil.
Subardi menceritakan sejak dulu gado-gadonya sudah menjadi langganan pejabat hingga artis.
Roh dari gado-gado adalah karena bumbu kacangnya.
Maka tak heran, kalangan pejabat tinggi pernah menjajal gado-gadonya.
"Dulu sebelum menjabat sebagai menteri pertahanan, Pak Prabowo pernah pesan ini buat karyawannya. Ayahnya, Soemitro juga pernah makan," ujar pria asal Yogyakarta tersebut.
Gado-gado ini tetap bertahan meski dihantam pandemi. Subardi mencoba bertahan walaupun pendapatannya turut anjlok.
Pasang surut usaha telah dialami Subardi selama jualan gado-gado.
Namun, ia tetap bangga karena gado-gadonya sudah pernah mampir di perut para pejabat karena kelezatannya.