Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gado-gado Kertanegara Kebayoran Baru, Kuliner Legendaris di Jakarta Langganan Artis hingga Pejabat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan mobil lawas biru tempat meracik gado-gado Kertanegara pada Selasa (8/12/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Sekilas tak ada yang berbeda dengan gado-gado yang satu ini di kompleks elite Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Gado-gado Kertanegara ala Sumartin.

Namun Gado-gado Kertanegara ala Sumartin ini menjadi  kuliner legendaris di Jakarta yang sering diburu pecinta kuliner.

Dari pejabat hingga artis rupanya pernah menjajal kelezatan Gado-gado Kertanegara.

Sesuai namanya, Gado-gado Kertanegara ala Sumartin berjualan gado-gado di Jalan Kertanegara No.2 RT 003 RW 002 Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Uniknya, makanan ini diracik dari dalam mobil lawas Mitsubishi Wagon L 300 yang disulap menjadi dapur ala kadarnya.

Subardi (50), pemilik Gado-gado Kertanegara ala Sumartin, mengatakan gado-gado ini setia menemani warga Kebayoran Baru dan sekitarnya sejak tahun 1987.

Kini, pelanggannya tak hanya dari wilayah Kecamatan ini saja. Sudah dari mana-mana.

Ia merupakan generasi yang kedua setelah orangtuanya yang memulai usaha Gado-gado ini.

"Dulu sempat jualan di Jalan Sriwijaya dekat rumah mas Guruh Soekarno Putra. Berkat seorang jenderal saya boleh jualan di sini (jalan Kertanegara). Mungkin karena gado-gado ini enak," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (8/12/2020) silam.

Subardi melanjutkan usaha orangtuanya dibantu oleh para saudaranya.

Penampakan mobil lawas biru tempat meracik gado-gado Kertanegara pada Selasa (8/12/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Baca juga: Viral di Medsos, Emak-emak Nangis Terbawa Kapal Berlayar, Begini Kronologinya

Baca juga: Periksa Dulu Sebelum Tidur, 6 Hal Aneh Ini Pernah Ditemukan di Kamar Hotel

Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Fathan Hambalang Bogor untuk Liburan Akhir Pekan

Awalnya, usaha gado-gado ini menggunakan gerobak. Namun, Subardi menggantinya dengan mobil birunya L 300.

Soalnya, rumahnya terbilang jauh. Setiap pagi, ia dan ketiga saudaranya harus berangkat dari Sawangan, Depok menuju Jalan Kertanegara.

Meski tua, mobilnya berjasa membawa mereka pergi-pulang demi meraup rezeki.

"Lebih praktis dan lebih simple. Pas beres-beres tinggal masukkin barang kemudian pulang," tambahnya.

Selain itu, di dalam mobilnya, terdapat cobek atau ulekan berdiameter 1 meter untuk melumatkan bumbu kacang.

Halaman
123