Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Desa yang Hilang 7 Dekade Mendadak Muncul, Ternyata Begini Cerita di Baliknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan dari menara yang muncul dari Danau Resia, Italia.

Dalam beberapa minggu, danau itu akan dipenuhi air kembali dan membuat Desa Curon terendam sekali lagi.

TONTON JUGA:

Bertahun-tahun Diejek, Desa Bernama Fucking di Austria ini Akhirnya Berubah Nama

Selain Curon, ada lagi desa lainnya yang menyimpan kisah menarik.

Ceritanya, sebuah desa di Austria akan berubah namanya setelah diejek secara online bertahun-tahun.

Dilansir oleh TribunTravel dari Mothership, desa tersebut awalnya bernama Fucking akhirnya diubah namanya menjadi Fugging.

Nama baru dari desa tersebut akan berlaku mulai 2021 setelah mayoritas penduduk di sana merasa muak karena sering diejek oleh pengguna internet.

Menurut para ahli, nama desa tersebut berasal dari abad ke 11.

Baca juga: Amsterdam Punya Desa Terapung dengan Rumah Ramah Lingkungan, Seperti Apa?

Diketahui desa tersebut berada di 350 kilomter Wina dan berpenduduk sekitar 100 orang.

Menurut harian Austria Die Presse, para penduduk desa sudah muak dengan para pengunjung yang memberi lelucon buruk tentang mereka.

Para penduduk desa ini dilabeli dengan nama Fuckingers.

Akhirnya, hasil dari rapat dewan kota yang diterbitkan pada 26 November 2020 memutuskan bahwa desa tersebut akan diberi nama Fugging mulai 1 Januari 2021.

(FILES) File foto yang diambil pada tanggal 18 Juni 2008 ini menunjukkan para wisatawan yang mengambil gambar dari rambu jalan desa Fucking, sekitar 35 km di Utara Salzburg, Austria. Penduduk desa Austria akan menelepon di tahun baru 2021 dengan nama baru - Fugging - setelah ejekan, terutama di media sosial, menjadi terlalu berat untuk ditanggung. Mereka akhirnya bosan dengan Fucking. (Mladen ANTONOV / AFP)

Baca juga: Unik! Desa di Banjarnegara Ini Punya Aturan Warga Boleh Sembelih Ayam Berkeliaran di Luar Kandang

Sebenarnya, nama desa yang unik tersebut menarik perhatian banyak wisatawan dan banyak orang mengambil foto di papan nama desa tersebut.

Banyak mereka akan berpose secara sugestif untuk mengiringi gambar.

Plang itu juga telah dicuri beberapa kali sebelumnya, jadi otoritas lokal menggunakan beton tahan pencurian untuk menahan penggantinya.

Halaman
123