Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Masinis Pergi ke Toilet saat Kereta Peluru Shinkansen Melaju 150 Km per Jam, Begini Alasannya

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bullet Train Japan atau Kereta Peluru Jepang

TRIBUNTRAVEL.COM - Pengguna media sosial di Jepang sedang ramai membicarakan soal transportasi darat kereta peluru.

Baru-baru ini, seorang masinis kereta peluru Shinkansen menggegerkan publik dengan aksinya yang cukup mengejutkan.

Bagaimana tidak, masinis tersebut nekat meninggalkan ruang kokpit kereta untuk pergi ke kamar mandi atau toilet.

Insiden yang terjadi pada 16 Mei 2021 itu dilakukan saat kereta peluru Shinkansen sedang melaju 150 Kilometer per jam atau setara 90 mph.

Menurut laporan CNN yang dilansir TribunTravel pada Jumat (21/5/2021), kejadian dalam kereta peluru Shinkansen itu berlangsung dalam perjalanan antara Stasiun Atami dan Stasiun Mishima di Prefektur Shizuoka, Central Japan Railway Co. (Jr Central).

Baca juga: Fakta Unik Pengemudi Kereta Api di Jepang Selalu Menunjuk dan Menyebut Segala Sesuatu di Perjalanan

Lebih mengejutkan lagi, kereta peluru Shinkansen itu terdapat 160 penumpang di dalamnya.

Masinis yang diketahui berusia 36 tahun ini pergi ke toilet selama 3 menit dalam kereta Hikari Nomor 633.

Masinis itu juga meminta seorang kondektur yang tidak memiliki "surat izin resmi untuk mengemudikan kereta" supaya menggantikannya di ruangan kemudi sekira pukul 08.15 pagi waktu Jepang.

Namun kondektur tersebut justru mengatur penumpang yang akan naik turun kereta dan melakukan tugas lainnya.

Jadi dia tidak benar-benar mengemudikan kereta di ruang kemudi.

Akibatnya, kedua karyawan kereta peluru Shinkansen itu mendapat masalah besar.

Masinis tersebut kemudian meminta maaf dan mengatakan bahwa dia pergi sebentar untuk ke toilet karena ada masalah dengan perutnya.

Dia menyebutkan alasan kenapa tidak menghentikan kereta peluru di stasiun terdekat karena dia tidak ingin menyebabkan penundaan jadwal perjalanan.

JR Central telah mengeluarkan surat permintaan maaf resmi dan melaporkan kejadian tersebut ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata.

Pihak perusahaan juga menambahkan bahwa mereka akan memperkuat aturan dan kesadaran tentang praktik terbaik di antara stafnya dan sedang mempertimbangkan untuk mendisiplinkan masinis dan kondektur itu.

Halaman
123