"Kalau disekat sebagian pedagang di Cemoro Kandang jadi kehilangan pembeli yang disuruh putar balik," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Pedagang yang merasa dirugikan tersebut akhirnya melakukan protes kepada pihak polisi yang bertugas.
"Warga mulai protes sejak pukul 12.00 WIB, namun tidak lama kemudian mediasi," terangnya.
"Hanya orasi protes biasa dan ada juga yang menggelar tikar di tengah jalan dekat pos penyekatan," imbuhnya.
"Kita sudah mediasi supaya pedagang di Cemoro Kandang masih bisa dapat lahan penghasilan" jelas dia.
"Karena dari pelanggan Jawa Timur sudah dicegat, masa dari Karanganyar juga dicegat," tuturnya.
Baca juga: Kawasan Puncak Penuh, Taman Sampora Legok Jadi Obyek Wisata Alternatif di Bogor saat Libur Lebaran
Baca juga: Wisatawan Membludak, Taman Margasatwa Ragunan Ditutup Sementara
Kesepakatan
Kapospam Pos Penyekatan Cemoro Kandang, Iptu Tegus Sarwono, menegaskan pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan PKL setempat.
"Kami bersama aparat TNI, Satpol PP, telah bernegoisasi bersama sekitar 10 perwakilan pedagang Cemoro Kandang," katanya.
"Salah satu kesepakatan adalah memindahkan tenda yang digunakan untuk swab test ke area lainnya," ungkapnya.
Sebelumnya lokasi swab test tersebut berada di salah satu halaman parkir warung di Cemoro Kandang.
Kini pihak polisi sedang mencari lokasi baru agar tidak mengganggu jalannya usaha warung sekitar.
"Ini sedang kami usahakan untuk mencari tempat baru," terangnya.
Selain itu pihak pedagang meminta agar jam penyekatan juga dikurangi agar para wisatawan tidak ketakutan dengan aturan putar balik.
"Kami akan atur jam penyekatan sehingga, para wisatawan masih leluasa untuk jajan di Cemoro Kandang," ujarnya.