Proses pengupasan ini membutuhkan waktu yang lumayan lama tergantung dengan jumlah kelapa muda.
Setelah itu, warga biasanya langsung merebus daging kelapa muda tersebut dengan air mendidih.
Sembari menunggu matang, tukang lawar ini akan mempersiapkam bumbunya atau dikenal dengan basa genep.
Ketika base genep sudah lengkap dan daging klungah sudah matang.
Masyarakat kemudian metektekan atau memotong dengan ukuran yang sangat kecil.
Potongan tersebut kemudian dikumpulkan kemudian diperas untuk mengurangi kandungan air dalam kelapa muda tersebut.
Setelah semua siap, adonan dicampur dengan bumbu.
Bagi mereka yang makan daging, akan dicampur daging secukupnya sesuai selera.
Proses ngadonan lawar ini sangat unik, tak menggunakan sendok atau alat lainnya.
Tukang lawar akan menggunakan tangan murninya karena mitos mengatakan "pang jaan, makane nganggon lima (tangan)".
Setelah semua proses ini dilakukan, lawar klungah khas Kabupaten Jembrana ini siap dihidangkan dan disantap bersama-sama kerabat maupun keluarga. (*)
Baca juga artikel menarik lainnya yang mengulas kuliner khas Bali di sini
Baca juga: Potret Liburan Sarwendah di Bali, Naik Unta hingga Berenang Bareng Thalia dan Thania Onsu
Baca juga: Liburan Artis - Intip Gaya Betrand Peto di Bali, Tampil Menggemaskan Bareng Thania Onsu
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Lawar Klungah, Masakan Khas Negara, ke Jembrana Tak Lengkap jika Tak Menikmati Lawar Klungah