Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Deretan Bangunan dan Artefak Bersejarah Dunia yang Hancur karena Ulah Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Garis Nazca, satu peninggalan bersejarah yang rusak karena ulah manusia tak bertanggung jawab

TRIBUNTRAVEL.COM - Planet kita penuh dengan bangunan dan artefak bersejarah.

Keberadaan bangunan dan artefak bersejarah ini yang memberi kita gambaran sekilas tentang peradaban yang hilang.

Sayangnya dalam beberapa dekade terakhir, banyak bangunan dan artefak bersejarah hancur karena pariwisata, vandalisme, dan perang, dan beberapa di antaranya tidak dapat diperbaiki lagi.

TribunTravel melansir dari unbelievable-facts, berikut deretan bangunan dan artefak bersejarah yang hancur karena ulah manusia.

1. Pada 2015, dua turis menghancurkan Patung Dua Hercules berusia 300 tahun

Ilustrasi foto selfie (Gambar oleh Antonios Ntoumas dari Pixabay)

Baca juga: Keasyikan Selfie, Turis Pria Terpeleset dan Jatuh dari Tebing 37 Meter, Begini Nasibnya

Dua turis menjadi berita utama di Italia, tetapi karena alasan yang buruk.

Patung Hercules berusia 300 tahun telah lama menjadi simbol kota Cremona di Italia utara.

Namun, pada 2015, dua turis yang terobsesi dengan selfie, menghancurkan patung ikonik itu saat mencoba memanjatnya untuk berswafoto.

Itu adalah bagian dari mahkota yang dihancurkan oleh kurangnya etiket turis.

Sepertinya orang akan melakukan apa saja untuk foto yang sempurna.

2. Piramida Maya berusia 2.300 tahun dihancurkan untuk proyek penimbunan jalan

Baca juga: 7 Kelakuan Buruk Turis yang Viral di Medsos, Curi Rel Kereta hingga Tampar Petugas Imigrasi

Negara Karibia kecil Belize terkenal dengan pantainya yang indah, karang penghalang yang luar biasa, hutan hujan, dan peninggalan luas yang ditinggalkan oleh suku Maya.

Namun, pada 2013, negara itu kehilangan satu monumen bersejarahnya, karena perusahaan konstruksi.

Sebuah piramida Maya berusia 2.300 tahun di Noh Mul dihancurkan oleh buldoser untuk mengisi jalan.

“Ini adalah satu terburuk yang pernah saya lihat selama 25 tahun arkeologi saya di Belize,” demikian penjelasan arkeolog, John Morris, dari Institute of Archaeology, di Belize.

Halaman
123