Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisata Religi ke Samarinda, Melihat Al-Quran Berumur 3 Abad yang Ada di Masjid Shiratal Mustaqiem

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Shiratal Mustaqiem, tempat wisata religi di Samarinda, Kalimantan Timur.

Masjid Shiratal Mustaqiem pernah dipugar tahun 2003, dengan tingkat kerusakan kurang lebih 30 sampai 50 persen, termasuk pemugaran menara.

Masjid Shiratal Mustaqiem termasuk masjid cagar budaya, sehingga untuk membangun atau mengganti materialnya harus sesuai rekomendasi balai cagar budaya.

Hal ini dilakukan agar bentuk masjid tetap sama.

Sejarah berdirinya Masjid Shiratal Mustaqiem juga ada campur tangan warga negara Belanda sebagai bukti hubungan baik dengan Sultan Kutai Kertanegara pada saat tahun 1901 silam.

Dia adalah saudagar kaya asal Belanda, Hendri Dahsen yang merupakan seorang mualaf.

Menara masjid menjulang setinggi 21 meter dengan bentuk segi delapan.

Pada setiap lantai terdapat 20 lampu yang menerangi saat malam hari.

Bila memasuki ruang ibadah utama masjid, kamu akan melihat kaligrafi tertua yang dibuat sejak masjid selesai dibangun.

Kaligrafi tersebut berada tepat di atas mihrab imam.

Ada juga kitab suci Al-Quran bersejarah yang dibuat dengan tulisan tangan pada tahun 1700-1800.

Ditemukan sebuah gambar di dalamnya, dan itu dapat menjadi indikasi tahun dibuatnya Al-Quran tersbeut.

Balai Perpustakaan Pusat Jamaeta mengungkapkan gambar itu dibuat sekira tahun 1800 dan Al-Quran dibuat tahun 1700.

Masjid Shiratal Mustaqiem merupakan tempat wisata religi yang cukup populer.

Sejumlah tokoh hingga pejabat nasional maupun mancanegara pernah mengunjungi masjid ini.

Pada 2008, Menteri Agama Brunei Darussalam didampingi duta besar Brunei Darussalam untuk Indonesia, serta mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah shalat di sini.

Halaman
123