Tak hanya wisata, distribusi kerajinan warga yang sudah jadi komoditas ekspor pun mengalami penurunan.
Adapun penurunan mencapai 80 persen lantaran akses distribusi berkurang drastis selama pandemi.
Meski begitu, warga setempat kini berupaya bangkit.
Sektor kerajinan mulai berangsur pulih, begitu juga dengan wisatawan yang mulai berdatangan walau harus wajib protokol kesehatan (prokes).
"Wisata mulai kami tawarkan ke biro-biro perjalanan sedikit demi sedikit, penjualan produk kami lakukan dengan kerjasama ritel," jelas Suroso.
Paket Wisata Masih Disusun
Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan (Ulu-ulu) Kalurahan Putat, Agus Aprianto menyatakan pihaknya kini tengah menyusun paket wisata yang baru. Paket inilah yang akan ditawarkan pada wisatawan.
Adapun paket wisata lengkap kerajinan, alam, dan kuliner tetap jadi andalan nantinya.
Saat ini kalurahan masih dalam proses uji coba hingga evaluasi.
"Sejauh ini baru dibuatkan Peraturan Desa (Perdes) tentang paket wisata sebagai dasar hukum," ungkap Agus.
Ia mengatakan Bobung akan dijadikan sebagai Sentra Kerajinan Topeng Kayu. Sebab dusun ini memiliki keunggulan paling kuat di sana.
Agus mengatakan pihaknya tengah menargetkan agar paket wisata rampung disusun. Termasuk menyiapkan publikasi soal peluncuran Desa Wisata Putat.
"Jika tak ada halangan, setelah Lebaran paket wisata sudah bisa kami tawarkan," jelasnya.
Rute menuju Desa Putat
Kalurahan Putat berlokasi tak jauh dari Desa Wisata Nglanggeran.