Mesin ini sempat dihibahkan kepada Senembah Mij untuk perkebunan Tanjung Morawa sekira 1919.
"Brandweer ini dulunya dioperasikan secara manual dilengkapi dengan ember kayu/besi untuk tempat air dan tuas besi untuk memompa air,"ujar Kadisporabudpar Deli Serdang, Khairum Rizal.
Selain itu berbagai jenis alat musik tradisional juga bisa dilihat di tempat ini.
Termasuk juga mata uang lama dan buku-buku sejarah.
Kesejarahan Kesultanan Serdang juga bisa dilihat di tempat ini.
Museum ini sendiri diresmikan pada 8 September 2018 oleh Menteri Pendidikan Prof. Dr. Muhadjir Effendy MAP bersama dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan.
Untuk harga tiket masuk ke museum sangat terjangkau.
Harga sudah diatur sesuai dengan Perda Pemkab Deli Serdang nomor 5 tahun 2020 tentang perubahan atas Perda Nomor 03 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha.
Adapun untuk tingkatannya yakni :
1. TK/SD/SMP : Rp. 2.000,-
2. Pelajar SMA : Rp. 3.000,-
3. Mahasiswa/Umum : Rp. 5.000,-
4. Mancanegara: Rp. 10.000,-.
(dra/tribun-medan.com).
Baca juga: Panduan Berkunjung ke Museum Macan Selama Pandemi, Pesan Tiket via Online
Baca juga: Mengunjungi Museum Benteng Vredeburg, Tempat Wisata Edukasi Andalan Yogyakarta
Baca juga: 22 Mumi Firaun Kuno Dibawa dengan Iringan Parade Pawai Emas ke Museum Nasional Peradaban Mesir
Baca juga: Liburan ke Museum Uang Sumatera, Bisa Wisata Edukasi dan Bawa Pulang Koin Kuno
Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Lulu di Cimory Dairyland Prigen Khusus Kunjungan Akhir Pekan
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Museum Deli Serdang, Penuh Dengan Aneka Benda dan Cerita Sejarah, Cocok Jadi Tempat Wisata Edukasi".
Baca tanpa iklan