Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadan 2021

Fakta Masjid Al Badri, Masjid Bersejarah di Sidoarjo yang Dibangun oleh Keturunan Jaka Tingkir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Al Badri yang berada di Tawangsari Sidoarjo untuk wisata religi

Selain itu, pada saat berdakwah KH. Raden Mas Abdul Wahab sering mendapat teror dan ancaman, karena ketidaksenangan mereka dengan keberadaan KH. Raden Mas Abdul Wahab yang menyampaikan dakwah Islam di wilayah Tawangsari.

Untuk menunjang kegiatan dakwahnya, KH. Raden Mas Abdul Wahab membangun sebuah masjid (kini Masjid Al Badri Sidoarjo) untuk tempat ibadah sekaligus sebagai tempat memberikan pengajaran kepada masyarakat yang menimbah ilmu padanya.

Namun, upaya yang dilakukan tersebut mendapat respon yang kurang baik dari orang-orang yang tidak suka dengan dakwahnya.

"Jadi, apabila santri KH. Raden Mas Abdul Wahab pergi keluar pondok dan Masjid Al Badri selalu mendapatkan teror sehingga banyak santri yang tidak berani melakukan aktivitas di luar pondok," sambung dia.

Bahkan, masyarakat sekitar (Tawangsari tempo dulu kala) yang mayoritasnya memeluk Hindu-Budha mengajak KH. Raden Mas Abdul Wahab untuk berperang melawannya.

Singkat cerita, KH. Raden Mas Abdul Wahab menerima tawaran ajakan perang tersebut, terlebih ketika ajakan perang yang ditawarkan memiliki syarat, dimana yang menang akan menguasai wilayah dan yang kalah akan berguru kepada yang menang.

Kendati menerima tawaran perang dengan adu kekuatan, KH. Raden Mas Abdul Wahab tidak ingin adanya kekerasan dan pertumpahan darah.

Kata Abah Habib, KH. Raden Mas Abdul Wahab tidak ingin adanya pertumpahan darah karena memang ingin menyebarkan islam dengan damai.

"Dengan punya karomah bela diri yang dimilikinya, KH. Raden Mas Abdul Wahab bisa membuat musuhnya kaku mendadak bak patung saat mau menyerang, namun beberapa saat sudah pulih kembali. Karena merasa kalah, akhirnya mereka mengakui kehebatan KH. Raden Mas Abdul Wahab sekaligus memberikan kekuasaan serta mau berguru kepadanya," jelasnya.

Dikatakan pula oleh Abah Habib, setelah berhasil menaklukan tantangan yang diberikan musuhnya itu tanpa adanya pertumpahan darah, kemudian secara bertahap banyak para musuhnya terdahulu yang datang kepadanya untuk dibimbing masuk islam.

"Dari situlah awal penyebaran islam lewat Masjid Al Badri Sidoarjo di Tawangsari bermula," kata Abah Habib.

Abah Habib juga mengatakan, bahwa KH. Raden Mas Abdul Wahab tidak hanya berhasil menyebarkan agama islam tanpa  kekerasan dan pertumpahan darah sedikitpun saja, namun juga berhasil mencetak murid-murid yang tangguh serta hebat.

Pasalnya saat kepemimpinan KH. Raden Mas Ali (anak dari KH. Raden Mas Abdul Wahab), Masjid Al Badri khususnya melalui pondok pesantrenya berhasil pula melahirkan banyak tokoh dan ulama masyhur.

Seperti salah satunya adalah KH. Abdul Wahab Hasbullah, yang merupakan salah satu tokoh penting pendiri Nahdlatul Ulama.

Kata Abah Habib, KH. Raden Mas Ali sendiri adalah putra KH. Raden Mas Abdul Wahab dari pernikahan dengan istri yang bernama Raden Ayu Sumilah.

Halaman
123