Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadan 2021

Pelaksanaan Sadranan di Keraton Kartasura, Tradisi Jelang Ramadan yang Ada Sejak 1945

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - tradisi sadranan dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan dengan berziarah ke makam keluarga atau leluhur.

TRIBUNTRAVEL.COM - Bulan Ramadan memang menjadi momen yang paling dinanti umat Muslim di seluruh dunia.

Menariknya, banyak daerah di Indonesia yang menggelar tradisi unik dalam menyambut bulan suci tersebut.

Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Menjelang Ramadan, masyarakat di sana menggelar tradisi sadranan dengan berziarah ke makam keluarga atau leluhur.

Baca juga: Mengenal Meugang, Tradisi Unik Masyarakat Aceh Menjelang Bulan Suci Ramadan

Melansir laman TribunSolo.com, sadranan biasa dilakukan masyarakat saat memasuki bulan Ramadan, dan saat Hari Raya Idul Fitri.

Tradisi unik ini berlangsung di kompleks pemakaman yang berlokasi di dalam bekas Keraton Kartasura.

Suasana sadranan di kompleks bekas Keraton Kartasura Sukoharjo, Minggu (4/4/2021). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Menurut Juru Kunci Hastana Keraton Kartasura, Mas Ngabehi Surya Hastono Hadiprojonagaro, tradisi sadranan di sini sudah mulai digelar sejak 1945 silam.

Sejak saat itu, tradisi rutin digelar hingga sekarang ini untuk warga.

"Adanya tradisi ini bisa dikenal khususnya anak-anak. Ini juga untuk melestarikan budaya atau nguri-nguri budaya jawab," katanya.

Sejak 1816, bekas Kerajaan Mataram Islam itu memang dijadikan sebagai makam bagi kerabat keraton, dan warga sekitar.

Lalu muncul Undang-undang Cagar Budaya pada 2010, yang melarang adanya pemakaman di Keraton Kartasura.

Surya mengatakan, tradisi sadranan tahun ini berbeda dengan sadranan tahun-tahun sebelumnya.

"Sadranan dulunya dilakukan di bangsal petilasan Keraton Kartasura. Harinya Kamis ketiga bulan ruah, jamnya setelah Azar," ujar Surya.

"Mulai tahun ini ada perubahan. Karena dicari hari libur, dan jamnya pagi untuk antisipasi cuaca buruk," jelasnya.

Pada sadranan tahun ini sejumlah kelompok masyarakat yang tergabung dalam Greget Kartasura melakukan sadranan bersama di bekas Keraton Kartasura.

Halaman
12