“Kali ini karena dilarang melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan, maka acaranya diadakan di rumah masing-masing,” kata Eko (47), warga di Desa Bandungrejo.
Meski diselenggarakan dengan tata cara yang berbeda dan tidak semeriah biasanya, acara Nyadran tetap terlaksana dengan kondusif dan lancar.
Masyarakat berharap dengan tetap diadakannya prosesi Nyadran dapat menjadi sarana untuk mendoakan keadaan bumi agar segera terbebas dari pandemi Covid-19.
“Ya harapannya pasti keadaanya bisa normal lagi, ramai lagi, kumpul-kumpul lagi,” kata Priyo yang juga warga Desa, Bandungrejo.
(TribunTravel/Arimbi Haryas Prabawanti)
Baca juga: 7 Tradisi Unik Berbagai Daerah di Indonesia saat Bulan Ramadan, Ada Nyadran hingga Malamang
Baca juga: Mengenal Nyadran, Tradisi Unik Masyarakat Jawa Menyambut Bulan Ramadan
Baca juga: 10 Tradisi Unik Menyambut Ramadan Ini Hanya Ada di Indonesia, Ada Nyadran hingga Megengan
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Menikmati Udara Sejuk dan Keindahan Alam Air Terjun Sumuran di Magelang
Baca juga: 4 Hotel Murah di Magelang Dekat Candi Borobudur, Tempat Nyaman dan Fasilitas Lengkap