Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Tak Terima Arahan Dishub, Pria Ini Robohkan Rambu Lalu Lintas dan Kini Mengaku Khilaf

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video pria ngamuk dan tidak terima arahan petugas Dishub. Ia merobohkan rambu lalu lintas karena merasa kesal.

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebelumnya viral di medsos sebuah video yang menunjukkan seorang pria adu mulut dengan seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi.

Adu mulut ini terjadi di Jalan KH Noer Ali Kalimalang, Bekasi, Kamis (25/3/2021).

Dalam video yang diunggah akun Instagram @dishubbekasikota ini tampak pria tersebut sempat berdebat dengan seorang petugas dishub, lalu merusak rambu lalu lintas yang ada.

Baca juga: Viral, Layanan Drive-Thru Restoran Ini Sebabkan Kemacetan Lalu Lintas Selama 14 Jam

Video singkat ini pun viral di medsos dan menjadi perbincangan sejumlah warganet.

Banyak di antara warganet yang menunggu kelanjutan dari insiden tersebut.

Dan pada hari Jumat (26/3/2021), pria tersebut mendatangi Kantor Dishub Kota Bekasi untuk meminta maaf dan mengaku khilaf.

Pria yang mengamuk tersebut bernama Pramono alias Pram.

Ia datang dan mengakui kesalahannya serta meminta maaf kepada Pemerintah Kota Bekasi.

"Saya yang merusak marka jalan yang kemarin pagi, ingin meminta maaf yang sebesar besarnya kepada pemerintah Kota Bekasi," ucapnya.

Pram juga meminta maaf kepada masyarakat Bekasi atas rusaknya plang rambu lalu lintas.

Selain itu, Pram juga mengaku siap melakukan perbaikan sebagai bentuk ganti rugi dan pertanggungjawabannya.

"Khususnya Dishub Kota Bekasi dan masyarakat Bekasi dan saya siap melakukan perbaikan atas marka jalan (plang rambu lalu lintas) yang saya rusak kemarin," tambahnya.

Dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (26/3/2021), Pram mengatakan tindakan yang dilakukannya murni karena khilaf.

Saat itu ia berniat memutar balik di Jembatan Grand Kamala Lagoon (GKL), namun Dishub yang berjaga mengarahkannya untuk memutar baik di Jembatan Al-Azhar yang jaraknya lebih jauh.

"Tadinya saya berencana mau berputar di situ (GKL) tapi karena terjadi kesalahpahaman akhirnya jadi keributan," tuturnya.

Halaman
12