TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian dari penumpang mungkin belum tahu alasan mengapa pesawat perlu membuang bahan bakar.
Rupanya membuang bahan bakar bukanlah hal asing lagi dalam dunia penerbangan.
Dari waktu ke waktu, ada banyak laporan bahwa sebuah pesawat harus membuang sebagian bahan bakarnya dalam penerbangan.
Karena bahan bakar pesawat merupakan komoditas mahal, pilot tidak dapat membuang bahan bakar secara sembarang.
Lantas, mengapa pesawat perlu membuang bahan bakar?
Baca juga: Sering Terjadi, Bagaimana Crosswinds yang Kuat Mempengaruhi Pendaratan Pesawat Terbang?
Dilansir dari Simple Flying, Kamis (18/3/2021), alasan paling umum bagi pesawat untuk membuang bahan bakar adalah untuk mencegahnya mendarat di atas berat maksimum yang diizinkan.
Hal ini biasanya terjadi jika penerbangan perlu kembali ke bandara segera setelah keberangkatan.
Saat melakukan pendaratan seperti itu, pesawat akan tetap sarat dengan bahan bakar ekstra yang seharusnya dibakar dalam perjalanan ke tujuannya.
Praktik ini biasanya terjadi ketika pesawat perlu kembali ke asalnya, tetapi waktu bukanlah faktor kritis.
Insiden seperti itu terjadi pada September lalu ketika British Airways Boeing 777 yang menuju ke New York melaporkan 7700 saat melintasi saluran Bristol.
Pada titik ini, ia memasuki palka di 10.000 kaki dan membuang bahan bakar ke laut sebelum kembali ke Bandara London Heathrow.
Insiden British Airways adalah tipikal untuk pembuangan bahan bakar dalam artian terjadi di atas air.
Sementara, pada Januari 2020, Delta Airlines 777 yang menuju Shanghai membuang bahan bakar di atas perkotaan Los Angeles setelah kompressor macet memaksanya untuk kembali ke LAX.
Ini membuat Delta Airlines menjadi berita utama karena alasan yang salah, karena orang-orang di tanah terluka setelah bersentuhan dengan bahan bakar.
Pembuangan Bahan Bakar jika Terjadi Kerusakan Mesin