Bahkan nama mendoan dan kripik sebagai makanan serumpun telah menjadi lambang semangat gerakan sosial masyarakat di Banyumas.
"Orang Banyumas bisa diumpamakan seperti mendoan yang lemas fleksibel mudah menyesuaikan diri. Namun, dalam keadaan yang mendesak bisa menjadi kaku seperti kripik yang bila diajak berselisih ibarat mau diajak remuk bersama," papar Djatmiko.
Ia mengaitkan jika orang Banyumas zaman dulu banyak yang menjadi tokoh di dunia diplomasi dan kemiliteran.
Seperti Jenderal Soedirman, Soesilo Soedarman, Soepardjo Reostam, dan lain-lain.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Viral di Medsos, Warung Sambal Belut di Sukoharjo Habiskan 400 Porsi Sehari
Baca juga: Viral di Tiktok, Kakak Beradik yang Buat Es Krim dari Nasi Padang, Gimana Rasanya?
Baca juga: Selain Gudeg Yu Djum, 5 Warung Gudeng Legendaris di Jogja Ini Tak Boleh Dilewatkan
Baca juga: 3 Mi Ayam Legendaris di Bandung Ini Terkenal Enak, Ada yang jadi Langgananmu?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tempe Mendoan, Gorengan Setengah Matang Khas Banyumas"