Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Yasuo Takamatsu, Pria yang Jadi Penyelam Profesional Demi Cari Istri yang Hilang Karena Tsunami

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi diver yang hendak menyelam

TRIBUNTRAVEL.COM - Tekad pria Jepang ini memang tidak bisa dipandang remeh.

Bagaimana tidak, pria ini menjadi penyelam profesional demi bisa menemukan jasad sang istri yang tersapu tsunami.

Yasuo Takamatsu kehilangan istrinya, Yuko, ketika tsunami menerjang kota tempat tinggal mereka di Onagawa, prefektur Miyagi, 10 tahun lalu.

Melansir stuff.co.nz, Rabu (10/3/2021) pria yang kini berusia 64 tahun itu masih terus mencari jasad istrinya, yang hingga kini masih belum ditemukan.

Dua tahun setelah tsunami memisahkan Takamatsu dengan istrinya, pria itu mendapatkan sertifikat sebagai penyelam profesional.

Setelah itu, setiap pekan selama 7 tahun, Takamatsu menyelami lautan, berharap untuk menemukan jasad istrinya.

"Aku menyelam, seolah aku akan bertemu dengannya di suatu tempat. Aku selalu berpikir bahwa dia mungkin ada di suatu dempat di dekatku," kata Takamatsu.

Selain pencarian mandiri, Takamatsu juga bergabung dengan pencarian gabungan yang dilakukan oleh otoritas Onagawa sekali setiap bulan.

Korban tsunami

Pencarian itu bertujuan untuk mencari jasad dari 2.500 korban tsunami di wilayah itu, yang hingga kini masih belum ditemukan.

Sejauh ini, Takamatsu telah menemukan album foto, pakaian, dan barang-barang lain dari hasil penyelamannya. Namun, barang-barang yang dia temukan itu bukan milik istrinya.

Dia mengungkapkan niatnya untuk terus menyelam, mengarungi lautan, untuk menemukan istrinya, selama tubuhnya masih mampu melakukannya.

"Dalam pesan singkat terakhir yang dia kirim kepadaku, dia bertanya 'Apa kamu baik-baik saja? Aku ingin pulang ke rumah'. Aku yakin, hingga kini, dia masih ingin pulang ke rumah," kata Takamatsu.

 

Peringatan 10 tahun tsunami Jepang

Melansir Japan Times, Kamis (11/3/2021), masyarakat Jepang memperingati 10 tahun tragedi tsunami yang melanda negara itu pada 11 Maret 2011.

Halaman
12