TRIBUNTRAVEL.COM - Dua anggota staf telah diskors dari pekerjaanya di Donghai Airlines setelah konflik di udara berakhir dengan cedera fisik pada kedua belah pihak.
Kedua anggota staf, seorang pilot dan seorang pramugara, dilaporkan terpancing emosi satu sama lain setelah pertengkaran di toilet pesawat.
The South China Morning Post membagikan rincian setelah postingannya tentang insiden tersebut menjadi viral di platform media sosial (medsos) Tiongkok, Weibo.
Menurut laporan itu, Donghai Airlines mengoperasikan penerbangan DZ6297 dari Nantong ke Xian pada 20 Februari 2021.
Baca juga: 5 Fakta Unik Penerbangan yang Jarang Diketahui Penumpang, Termasuk Alasan Pilot Tidak Berjenggot
Sekira 50 menit sebelum pesawat dijadwalkan mendarat, konflik yang melibatkan pilot dan pramugara ini berlangsung.
Seorang pilot pria tengah menggunakan toilet kelas satu saat penumpang di kabin premium meminta akses.
Pilot meminta penumpang tersebut untuk kembali ke tempat duduknya, namun penumpang mengabaikan permintaan pilot dan terus menunggu di luar pintu toilet.
Saat keluar dari kamar mandi, pilot melihat penumpang berada di luar toilet dan diduga mengadu pada pramugara yang mengawasi kabin kelas satu.
Dia memberi tahu pramugara bahwa pilot itu "tidak melakukan pekerjaannya dengan benar", dan bahwa dia telah membahayakan keselamatan penerbangan.
Insiden selanjutnya hampir tidak bisa dipercaya, tetapi menurut postingan terkait insiden tersebut, keduanya bertengkar hingga melibatkan kontak fisik.
Apa pun yang terjadi, hasil akhirnya pilot pergi dengan gigi yang hilang, dan pramugara mengalami patah lengan.
Ditangguhkan oleh Maskapai Penerbangan
Setelah postingan tentang insiden itu menjadi viral di medsos, Donghai Airlines mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa mereka telah menangguhkan kedua anggota staf tersebut.
Dibagikan di Weibo pada hari Minggu (7/3/2021), pernyataan maskapai itu berbunyi:
“Perusahaan sangat mementingkan argumen di antara anggota kru selama penerbangan dan melakukan verifikasi internal yang ketat.
Anggota staf yang terlibat telah ditangguhkan dari pekerjaan mereka untuk memastikan keselamatan penerbangan. "