Pihak berwenang menambahkan jika tugas Malibongwe di Taman Nasional Marakele adalah berkeliling di semak-semak mencari binatang seperti gajah dan singa selanjutnya memberitahu pemandu tempat yang tepat dalam melakukan permainan drive.
Namun saat kejadian di Taman Nasional Marakele yang menewaskan dirinya saat menjalankan pekerjaannya, Malibongwe menghentikan kendaraan yang ia tumpangi dan keluar saat dia berjalan menjauh dari jalanan kurang lebih 20 meter secara tiba-tiba ia diserang oleh dua ekor singa jantan.
Reynold Takhakhuli selaku juru bicara Taman Nasional Afrika Selatan mengungkapkan jika melacak satwa liar di Taman Nasional Marakele merupakan sebagian dari tugas yang dilakukan Malibongwe, ketika pada akhirnya ia meninggal diserang singa.
Robert More sebagai CEO serta pemilik More Family memberikan santunan sebagai bentuk penghormatan kepada tim pelacak terbaik mereka.
Ribert mengungkapkan jika Malibongwe merupakan bagian integral dari tim pemandu lapangan Marabata Luxury Lodges yang memiliki janji untuk masa depan yang sukses.
Pihak keluarga Malibongwe merasa hancur karena kehilangan Malibongwe yang selalu ceria sangat dirindukan oleh keluarganya.
Pondok Safari yang bisa ditempuh kurang lebih 4 jam perjalanan dari Johannesbrg di kaki Pegunungan Waterberg di Provinsi Limpopo merupakan rumah bagi 5 besar hewan liar seperti singa, macan tutul, kerbau, badak dan gajah. (aya/tribunjateng.com)
Baca juga: Mulai 8 Februari, Taman Nasional Yosemite California Terapkan Sistem Reservasi bagi Para Wisatawan
Baca juga: Heboh! Pulau Lantigiang Dijual Seharga 900 Juta, Inilah 4 Keindahan Taman Nasional Taka Bonerate
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Ende, Taman Nasional Kelimutu Ditutup Sementara
Baca juga: Kasus Covid-19 di Ende Meningkat, Taman Nasional Kelimutu Ditutup
Baca juga: Inilah 7 Aturan Saat Berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Pemandu Taman Safari Tewas Diterkam Dua Singa Saat Penuhi Kehendak Turis Kaya".