Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Kuliner Legendaris di Jogja yang Hampir Punah, Pernah Coba Kethak Blondo?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Besengek di Pasar Dhoplang

Biasanya blondo dibumbui dengan bawang putih, cabai, dan sedikit garam.

Blondo pun siap disajikan dengan nasi hangat dan lauk pauk lainnya.

Selain untuk lauk pauk, blondok biasanya sering digunakan untuk campuran 'areh' salah satu komponen dari gudeg.

Kethak blondo juga bisa dibumbui dengan gula yang disebut dengan kethak manis.

Biasanya kethak manis dimakan dengan geblek makanan khas Kulonprogo yang terbuat dari ketela pohon.

3. Growol

Beberapa pedagang di Dusun Segajih saat sedang berlangsung pasar Ramadhan. Makanan yang dijajakan di sana memang biasa saja, misal ada geblek, makanan khas Kulon Progo. Kemudian tempe, thiwul, growol, dawet, ganyong rebus, gula kelapa, gula semut dan potensi hasil bumi asal Segajih. (KOMPAS.com/Dani J)

Growol adalah makanan khas dari Kulonprogo yang terbuat dari singkong.

Makanan ini dibungkus dengan daun pisang. Proses pembuatannya cukup panjang.

Awalnya singkong yang telah dikupas dicuci bersih lalu direndam selama 3 hari tiga malam tanpa diganti airnya.

Setelah lunak dan mengeluarkan bau asam karena fermentasi, singkong dicuci bersih dan dicacah atau ditumbuk halus.

Lalu singkong yang sudah halus dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang.

Rasa growol unik yakni tawar dan sedikit asam. Biasanya akan dinikmati dengan besengek tempe benguk atau kethak blondo.

4. Besengek tempe benguk

Besengek di Pasar Dhoplang (KOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA)

Besengek tempe benguk berbahan dasar tempe yang dimasak dengn santan yang dibumbui besengek.

Besengek adalah masakan dengan bersantan dengan bumbu dasar putih yakni bawang putih, bawang merah, ketumbar, kemiri, dan bumbu segarnya daun salam, laos, sereh, dan daun jeruk purut.

Halaman
123