Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

Mengenal 4 Keju Tradisional Indonesia, Ada Dangke hingga Dadiah, Sudah Pernah Coba?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dadiah merupakan keju tradisional Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat.

Beranjak dari Sulawesi, ada Provinsi Sumatera Barat yang memiliki keju tradisional, yaitu dadiah.

Dadiah khas Sumatera Barat merupakan keju tradisional yang terbuat dari susu kerbau.

Jika Dangke diwadahi menggunakan batok kelapa, dadiah justru dimasukkan ke dalam wadah bambu bersih.

Setelah dimasukkan ke dalam wadah, dadiah akan ditutup menggunakan daun pisang, kemudian disimpan selama berhari-hari.

Proses penyimpanan inilah yang akan membuat tekstur dadiah menjadi lebih padat dan keras.

Warga Sumatera Barat biasanya menikmati dadiah bersama siraman saus gula merah.

3. Gulo Puan, Palembang

Gulo puan merupakan keju manis khas Palembang yang sudah mulai langka. (Instagram/@wisatakuliner.palembang)

Gulo puan sering disebut juga sebagai keju manisnya Indoensia yang berasal dari Palembang.

Gulo pun termasuk keju tradisional yang sudah mulai langka karena bahan bakunya cukup sulit untuk didapatkan.

Yaitu menggunakan susu kerbau rawa yang hanya ada pada kawasan rawa di Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Berbeda dengan keju tradisional sebelumnya, gulo puan dibuat bersama campuran gula.

Menariknya lagi, gulo puan sampai saat ini masih diolah secara tradisional dan dimasak selama berjam-jam.

Biasanya gulo puan hanya dijual oleh beberapa pedagang kaki lima di waktu tertentu saja, yaitu sekitar waktu shalat Jumat di Masjid Agung Kota Palembang.

4. Dali Ni Horbo, Tapanuli

Masih di Pulau Sumatera, ada keju tradisional khas Batak yaitu Dali Ni Horbo dari Tapanuli.

Halaman
123