Fenomena Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga menjadi perhatian tersendiri bagi para peneliti.
Hal ini lantaran lokasi Pasar Bubrah di Gunung Merapi terlihat cukup kontras dari lereng-lereng gunung pada umumnya.
Umumnya, lereng gunung terlihat subur dan dipenuhi tanaman-tanaman hijau serta vegetasi khas dataran tinggi.
Namun, Pasar Bubrah di Gunung Merapi justru tampak tandus dan gersang, penuh dengan pasir, kerikil, serta bebatuan.
Hal tersebut dikarenakan Pasar Bubrah di Gunung Merapi adalah lokasi sisa-sisa letusan Gunung.
Bahkan, dipercaya Pasar Bubrah merupakan lokasi awal terbentuknya Gunung Merapi 2.000 tahun yang lalu.
Pendaki juga dapat mencium aroma belerang yang menyengat ketika memasuki Pasar Bubrah di Gunung Merapi.
Kini Pasar Bubrah di Gunung Merapi menjadi pos terakhir bagi para pendaki yang ingin sampai di puncak gunung.
Wikipedia mencatat, Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga biasanya menjadi lokasi pemasangan tenda dan tempat beristirahat bagi para pendaki.
Apakah kamu adalah salah satu pendaki yang pernah mencapai Pasar Bubrah di Gunung Merapi?
Baca juga: Gunung Merapi Berstatus Siaga, Wisata Grojogan Purbo Tetap Buka
Baca juga: Wisata Jeep Lava Tour Masih Beroperasi Meski Gunung Merapi Sempat Meletus, Amankah?
Baca juga: Mencoba Sensasi Naik Kereta Gantung di Lereng Kaki Gunung Merapi Klaten
Baca juga: Penjelasan Warga Boyolali Nekat Mendaki Gunung Merapi dan Rekam Video hingga Viral di Medsos
Baca juga: Status Siaga Level III, Tanggap Darurat Letusan Gunung Merapi di Klaten Diperpanjang
(TribunTravel.com/Mym)