TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Merapi dilaporkan kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu (24/2/2021).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyampaikan dalam keterangan tertulis bahwa luncuran awan panas guguran terjadi selama 88 detik.
Menurut keterangannya, awan panas guguran Gunung Merapi meluncur ke arah barat daya.
Hanik menambahkan bahwa tinggi kolom tidak teramati karena puncak Gunung Merapi tertutup kabut tebal.
Dilansir TribunTravel dari Tribun Video, awan panas guguran tercatat dengan amplitudo 31 milimeter dengan jarak luncur 800 meter ke arah hulu Kali Krasak dan Boyong.
Sementara itu, sejak pukul 00.00 - 06.00 WIB, tercatat ada tiga kali guguran lava pijar yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi.
Baca juga: Gunung Merapi Sumburkan Awan Panas, The Lost World Castle Jogja Tetap Buka
Jarak luncur guguran lava pijar maksimum 700 meter ke arah barat daya.
BPPTKG juga mencatat ada 39 guguran dengan amplitudo 4 hingga 30 milimeter dengan durasi 11 detik hingga 121 detik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Hanik menuturkan, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Hingga kini, Gunung Merapi masih dalam status Siaga atau Level III.
Cerita di Balik Pasar Bubrah Gunung Merapi, Disebut Kerajaan Gaib hingga Mitos Lempar Koin ke Tanah
Traveler yang hobi mendaki gunung, atau pernah mendaki Gunung Merapi pasti tidak asing lagi dengan nama Pasar Bubrah.