Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Meski Sudah Divaksin, Turis yang Liburan ke Australia Tetap Harus Karantina

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sydney, Australia

TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Australia berencana meningkatkan pembatasan kedatangan internasional.

Langkah tersebut termasuk juga kewajiban karantina hotel selama dua minggu yang tetap harus dilalui para pelancong yang sudah divaksin.

Biaya karantina ditanggung pelancong.

Seperti dilansir dariĀ Lonely Planet, Ketua Satuan Medis Australia Paul Kelly mengatakan bahwa keputusan tersebut terkait dengan belum adanya cukup bukti terkait efektivitas vaksin tersebut untuk membatasi penularan virus.

Pendistribusian vaksin di Australia diharapkan bisa dimulai pada akhir bulan Februari.

Saat ini, pelancong yang bukan warga negara Australia masih dilarang masuk ke Negeri Kanguru.

Kanguru (CC0 Public Domain via Phys.org)

Sesuatu yang tetap jadi cobaan besar untuk sektor pariwisata di sana.

Ada pembatasan yang begitu ketat mengenai berapa banyak penduduk Australia yang bisa kembali ke sana setiap harinya.

Mereka pun masih harus melalui waktu karantina yang sudah ditentukan.

Ketentuan seperti itu bisa dimengerti.

Walaupun sistem karantina hotel telah terbukti sangat efektif dalam mengontrol penyebaran virus ini, beberapa kasus lokal terisolasi juga muncul dari kebocoran di karantina hotel.

Misalnya, ketika staf hotel terinfeksi virus tersebut, dalam beberapa kasus melalui transmisi udara, mereka kemudian menyebarkannya ke komunitas.

Situasi ini telah menyebabkan lockdown kembali di Brisbane, Melbourne, dan Perth.

Peningkatan orang-orang yang datang dengan membawa varian baru virus pun jadi kekhawatiran tersendiri.

Seperti dikatakan Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Dan Andrews bahwa varian baru yang sangat menular ini terbukti sangat sulit dikendalikan.

Melbourne, Australia (australia.com)
Halaman
12