TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara soal kuliner khas Palembang mungkin yang langsung terlintas adalah pempek.
Namun, pernahkah kamu mendengar kata gulo puan?
Jika belum, maka hal tersebut wajar karena gulo puan merupakan kuliner khas Palembang yang sudah mulai langka.
Nama gulo puan sendiri diambil dari bahasa masyarakat sekitar, gulo yang berarti gula, sedangkan puan adalah susu.
Disebut demikian karena bahan baku utama gulo puan memang berasal dari perpaduan antara gula dan susu kerbau.
Baca juga: Selain Pempek, Berikut 6 Kuliner Khas Palembang yang Cocok Buat Menu Sarapan
Gulo Puan, Simanis Legit yang Langka
Kuliner khas Palembang, gulo puan memang tidak sepopuler pempek, tekwan atau yang lainnya.
Hal ini disebabkan oleh gulo puan sendiri sudah mulai langka karena bahan bakunya yang sulit ditemukan.
TONTON JUGA:
Seperti yang sudah disebutkan di atas, gulo puan terbuat dari gula dan susu yang dimasak hingga menjadi karamel.
Susu kerbau inilah yang membuat kudapan gulo puan sangat langka dan harganya mahal.
Sebab, susu kerbau yang digunakan tidak sembarangan melainkan berasal dari kerbau rawa.
Kerbau rawa semacam ini hanya bisa ditemui di kawasan rawa di Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Di kawasan tersebut terdapat sebuah desa yang menjadi produsen gulo puan satu-satunya di Palembang, yaitu Desa Pulo Layang.
Produksi gulo puan ini bergantung penuh pada peternakan kerbau rawa di Pulo Layang.