Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Menanam Padi dengan Sistem Hidroponik, Cara Unik Isi Waktu Luang di Masa Pandemi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Tani Angsana RW 12 memilih mengisi kekosongan mereka dengan melakukan perawatan padi berjenis IR64.

Berlokasi di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kabupaten Cirebon, GHC adalah wisata pertanian yang baru dirintis pada Desember 2020.

Terdapat berbagai macam sayuran hijau yang bisa kamu lihat di agrowisata GHC dan tentunya bisa dipanen sendiri.

Kawasan GHC dibangun menyeruoai dome (kubah) dan diberi nama green house (rumah hijau).

Green house tersebut kemudian menjadi tempat beragam sayuran ditanam menggunakan metode hidroponik.

Di antaranya, pakchoy, selada, kangkung, bayam, caisim, kailan, pagoda, kale, lolla rosa, dan lainnya.

Semua sayuran itu pun tampak ditanam di pipa-pipa yang dirangkai sedemikian rupa.

Bahkan, di bagian atap green house tersebut terlihat dipasangi alat khusus untuk menyiram sayuran.

Pengunjung yang datang tidak hanya bisa membeli sayuran, tetapi berswafoto juga.

Pengelola GHC, Nugrah Trihadi, mengatakan, sayuran yang ditanam dipastikan kesegarannya.

Pengunjung dapat memilih dan memanen sendiri sayuran yang akan dibelinya.

Pengunjung saat memilih sayuran yang akan dipanen di Griya Hidroponik Cirebon, Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (23/1/2021) . (Tribun Cirebon/Ahmad Imam Baehaqi)

"Kami tidak pernah memanen sayurannya, karena pengunjung langsung yang panen," kata Nugrah Trihadi pada Sabtu (23/1/2021).

Ia mengatakan, pada dasarnya GHC didirikan untuk menciptakan pasar sayuran hidroponik di Cirebon.

Namun, tak jarang pengunjung yang datang hanya untuk berfoto di dalam dome green house.

Karenanya, GHC diusung menjadi agrowisata edukasi sehingga pengunjung dapat belajar tentang sayuran hidroponik.

"Pengunjung yang datang untuk belajar hidroponik juga dilayani," ujar Nugrah Trihadi.

Halaman
123