Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

6 Tradisi Paling Menyeramkan dari Beberapa Suku di Dunia, Potong Jari hingga Menari dengan Mayat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Famadihana, tradisi menari dengan mayat yang dilakukan Penduduk Malagasi

5. Makan abu orang mati - Amazon

Tradisi aneh memakan abu orang mati ini dipraktikkan oleh suku Yanomami yang tinggal di hutan hujan Amazon.

Orang-orang Yanomami percaya bahwa kematian tidak terjadi secara alami tetapi itu karena roh jahat yang dikirim oleh dukun suku musuh yang datang untuk membalas dendam untuk menyerang seseorang di suku mereka.

Jadi, orang yang dicintai di suku orang yang meninggal tersebut harus memakan abu mereka dicampur dalam sup setelah 30-45 hari upacara kremasi.

Suku Yanomami percaya dengan makan sup abu orang mai dari suku mereka dapat menyelamatkan jiwa orang-orang yang mereka cintai.

6. Memotong jari - Indonesia

 

Tradisi memotong jari pada kematian orang yang dicintai adalah praktik umum yang diikuti oleh suku Dani di Irian Jaya, Indonesia.

Tradisi bernama Iki Palek ini dalam praktiknya hanya dilakukan oleh ibu atau wanita tertua bila ada suami, anak, saudara, atau kerabat dekat mereka yang meninggal.

Tradisi ini dilakukan untuk mengungkapkan kesedihan, wajah mereka juga diolesi abu dan tanah liat untuk mengekspresikan kesedihan.

Selain mengungkapkan kesedihan, orang-orang Dani percaya bahwa jari-jari itu diamputasi untuk menenangkan jiwa orang yang meninggal.

Baca juga: Para Ahli Temukan Wadah Obat Berusia 1.000 Tahun Milik Suku Maya, Apa Isinya?

Baca juga: Info Lengkap Hotel Hanoman Batu, Konsep Desain Mirip Suku Minangkabau

Baca juga: 4 Masjid dengan Desain Paling Unik di Dunia, Ada yang Mirip Tenda Suku Baduy

Baca juga: 5 Suku Misterius Ini Belum Pernah Terjamah Kehidupan Luar

Baca juga: Suku Ini Gunakan Tengkorak Manusia Sebagai Bantal

Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Ini 6 Tradisi Menyeramkan Beberapa Suku di Dunia, Termasuk Jepit Kepala Bayi hingga Makan Abu Orang Mati