TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria berusia 40 tahun telah dipenjara selama dua tahun setelah memberi berita bohong tentang keberadaan bom di pesawat.
Pria bernama Sanjay Korat dari Newcastle, New South Wales, Australia, ini merasa kesal karena harus menunggu 40 menit untuk berbicara dengan seseorang dari Singapore Airlines dan harus menelepon Bandara Mumbai untuk memberikan informasi tambahan perjalanan kerabatnya.
Berita bohong Korat ini telah membuat penerbangan Singapore Airlines dari Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj (BOM), Mumbai ke Bandara Internasional Changi (SIN), Singapura harus dikawal dua pesawat milik Angkatan Udara Singapura.
Baca juga: Pramugari Beberkan 4 Kode Rahasia Penerbangan, Termasuk Bagaimana Jika Pesawat Mengalami Turbulensi
Ia mengaku bahwa dirinya memberitahu ada bom di dalam pesawat dengan nomor penerbangan SQ 423 yang ditumpangi oleh ibu dan kerabatnya.
Dilansir dari Simple Flying, Senin (7/2/2021), Pesawat jenis Boeing 777-300 ER tersebut berangkat dari Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj Mumbai pada Senin (25/3/2019) pukul 23.36.
Pesawat tersebut dijadwalkan melakukan penerbangan selama 5 jam 25 menit untuk sampai ke Singapura.
Setelah ada kabar bom tersebut, pihak berwenang Singapura mengerahkan dua jet tempur dari Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) untuk mengawal pesawat ke Bandara Internasional Changi.
29 Penumpang Tertinggal Penerbangan Lanjutan
Pesawat yang membawa 263 penumpang dan 18 awak itu mendarat dengan selamat di Singapura.
Meski terlambat sekitar 31 menit dari jadwal, hal tersebut tidak mempengaruhi operasional bandara.
Setelah pesawat mendarat dengan aman, kapten meminta semua orang untuk tetap duduk, dan menjelaskan bahwa mereka telah menerima ancaman bom.
Penumpang harus tetap di pesawat saat semua bagasi diperiksa.
Atas perintah tersebut, sebanyak 29 penumpang ketinggalan penerbangan lanjutan mereka.
Sementara itu, saat diinterogasi oleh polisi pada saat kejadian, Korat mengatakan bahwa dia marah setelah menunggu selama 40 menit untuk berbicara dengan seseorang dari Singapore Airlines dan harus menelepon Bandara Mumbai untuk memberikan informasi tambahan perjalanan kerabatnya.
Saat pesawat sedang dalam perjalanan ke Singapura, Korat menelepon bandara untuk memberitahu mereka bahwa ada bom di penerbangan Singapore Airlines SQ 423.