"Hanya beberapa orang yang punya nazar, karena ini sudah menjadi kebiasaan turun-temurun," ujar Sirtupillaili.
"Setelah mengunjungi makam ini kemudian mengikat akar pohon dengan nazar tertentu, termasuk dengan pasangan atau calon istri misalnya," katanya.
Para pengunjung baru akan membuka lagi ikatan akar pohon beringin jika telah menikah di kemudian hari.
Sejarah Singkat Makam Loang Baloq
Sampai saat ini belum ada riset spesifik dilakukan terkait dengan sejarah Makam Loang Baloq, menurut Situs.
Namun, dari cerita turun-temurun, kawasan tersebut adalah salah satu makam ulama besar yang datang dari Timur Tengah.
Pada zaman dahulu, ulama tersebut diyakini berjasa dalam penyebaran ajaran Islam pertama kali di Pulau Lombok.
Oleh karena itu, banyak warga dari berbagai daerah yang datang untuk berziarah ke Makam Loang Baloq.
"Masyarakat datang ke Makam Loang Baloq karena percaya bahwa di sinilah makam Wali yang mereka yakini kealimannya, dan bisa menjadi perantara ketika berdoa di sini akan lebih dekat dengannya," jelas Sirtupillaili.
Baca juga: Makam Wong Kalang di Blora Berpotensi Dijadikan Wisata Budaya
Baca juga: Setelah 5.000 Tahun, Makam Penguin Kuno Ditemukan karena Efek Pemanasan Global
Baca juga: 7 Kuliner Khas Lombok yang Terkenal Enak, Ada Ayam Taliwang hingga Nasi Balap Puyung
Baca juga: Indahnya Bukit Merese Lombok, Bisa Nikmati Sunrise Sekaligus Sunset
Baca juga: 5 Tempat Wisata yang Bisa Dikunjungi di Lombok untuk Liburan Akhir Pekan
(TribunTravel/mym)