TRIBUNTRAVEL.COM - Akibat pandemi COVID-19 yang belum benar-benar selesai, sejumlah negara mulai menutup kembali perbatasan.
Arab Saudi termasuk salah satu negara yang kini melarang kunjungan masuk Warga Negara Asing (WNA).
Arab Saudi telah mengeluarkan larangan kunjungan WNA dari 20 negara di dunia.
Melansir dari Kompas.com, peraturan ini mulai diberlakukan pada tanggal 3 Februari 2021 pukul 21.00 waktu setempat.
Bukan hanya itu, larangan ini ternyata juga berlaku pada pelancong yang sempat transit di 20 negara tersebut dalam waktu 14 hari sebelum kedatangan yang telah direncanakan ke Arab Saudi.
Melansir dari Arab News via Kompas.com, 20 negara yang dimaksud adalah Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Libanon, Turki, Inggris Raya, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Italia, Irlandia, Portugal, Swiss, Swedia, Brazil, Argentina, Afrika Selatan, India, Pakistan, dan Jepang.
Kebijakan ini dibuat karena adanya peningkatan kasus COVID-19 dan variasi-variasi dari COVID-19 di dunia.
Diketahui bahwa variasi baru dari COVID-19 telah terdeteksi di beberapa negara seperti Inggris, Afrika Selatan, dan Brazil.
Langkah yang ketat ini diambil sebagai bentuk kekhawatiran Arab Saudi apabila vaksin yang ada mungkin kurang efektif dalam melawan variasi baru dari COVID-19 ini.
Menurut Arab Saudi, langkah ini diperlukan guna mengendalikan penyebaran virus jika masyarakat terus menganggap remeh aturan yang berlaku seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sementara itu, menurut informasi dalam Al Arabiya yang dikutip dari Kompas.com, pada hari Selasa (2/2/2021) lalu Arab Saudi mencatat 310 kasus baru Covid-19 and 4 kematian.
Angka ini menambah total kasus COVID-19 di Arab Saudi menjadi 368.639 kasus dan total kematian karena COVID-19 menjadi 6.383, sedangkan kasus sembuh bertambah 217 kasus menjadi 360.110 kasus.
Menanggapi peraturan baru Arab Saudi ini, anggota Komisi VIII DPR RI Muslich Zainal Abidin mengaku prihatin dengan adanya pelarangan tersebut karena hal ini berdampak pada nasib jamaah umrah Indonesia.
Pasalnya, Jemaah haji sudah dalam tahap persiapan pemberangkatan untuk menunaikan ibadah di tanah suci.
Meski demikian, Muslich juga mengajak masyarakat Indonesia untuk turut menghargai dan menaati keputusan ini karena ini demi kepentingan bersama.