TRIBUNTRAVEL.COM - Pelancong yang telah berencana melakukan perjalanan ke Prancis, nampaknya harus mempertimbangkannya kembali.
Sebab, baru-baru ini pemerintah Prancis melarang semua pelancong yang tidak berkepentingan dari luar Uni Eropa untuk memasuki wilayahnya.
Aturan ini juga berlaku bagi Inggris yang tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa, menurut BBC.
Sementara itu, mereka yang tiba di Prancis dari dalam Uni Eropa akan diminta untuk menunjukkan bukti tes PCR negatif.
Melansir laman Travel + Leisure, beberapa negara seperti Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Singapura tidak termasuk dalam pengetatan perbatasan.
Hal itu karena negara-negara tersebut tidak dianggap berisiko tinggi terkait penyebaran COVID-19.
Baca juga: Jumlah Kunjungan Museum Louvre Prancis Turun Drastis Akibat Covid-19
Pembatasan baru juga meluas ke wilayah seberang laut Prancis, termasuk di Karibia dan Polinesia Prancis.
Merilis pernyataan pada hari Senin, 1 Februari, Polinesia Prancis adalah yang pertama mengumumkan penutupan sementara perbatasannya sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Di Karibia, St. Barts, St. Martin, Martinik, dan Guadeloupe telah mengumumkan tindakan apa yang akan mereka ambil untuk memenuhi persyaratan baru pemerintah Prancis.
Ini semua adalah bagian dari upaya baru untuk mengurangi kemungkinan menyebarkan varian baru COVID-19 yang tampaknya bermunculan di seluruh dunia.
"Terlepas dari keinginan otoritas lokal kami untuk tetap membuka St. Barts, pemerintah Prancis baru saja memutuskan untuk menerapkan tindakan pencegahan baru terhadap varian COVID-19," Nils Dufau, presiden dewan pariwisata St. Barts, menulis di sebuah pernyataan.
Wisatawan yang masih berada di pulau tersebut akan diizinkan untuk pergi jika mereka mau, tetapi untuk saat ini, belum jelas kapan pembatasan tersebut akan dicabut.
Mereka yang bepergian untuk urusan pribadi atau keluarga yang penting, atau situasi kesehatan darurat, dapat dipertimbangkan untuk memasuki pulau.
"Kami saat ini sedang bernegosiasi untuk meringankan pembatasan masuk dan mencari solusi alternatif. Tujuan kami adalah membuka kembali perbatasan pulau itu secepat mungkin," kata Dufau.
Sri Lanka Membuka Kembali Perbatasan untuk Wisatawan Asing