Salah satu cara yang dilakukan untuk mengonsumsi susu misalnya dengan fermentasi.
Strategi ini digunakan beberapa budaya untuk memecah gula laktosa sebelum mengonsumsinya sehingga memudahkan orang minum susu.
Lebih lanjut, hal tersebut akhirnya membuat sejumlah mutasi kemudian terjadi, memungkinkan orang dewasa menghasilkan enzim laktase yang dapat memecah gula laktosa.
Gen yang memungkinkan melakukan pencernaan (persistensi laktase) kemudian tersebar luas di Afrika modern yang memiliki empat mutasi persistensi laktase.
Mutasi laktase ini berevolusi dan menyebar dengan cepat, menjadi salah satu sinyal terkuat dari seleksi alam yang pernah diamati.
"Mutasi akhirnya meningkat karena membantu orang mendapatkan lebih banyak nutrisi dari susu, sehingga unggul dibandingkan yang lainnya," terang Fiona Marshall, arkeolog dari Universitas Washington di St. Louis yang tak terlibat dalam studi ini.
Tonton juga:
"Orang-orang yang dapat mencerna susu akan hidup lebih lama dan punya lebih banyak anak," lanjutnya.
Kemampuan dalam mencerna laktosa ini mungkin juga lahir karena lingkungan.
Memerah susu memungkinkan orang-orang Afrika kuno mendapatkan keuntungan saat masa sulit, seperti musim kemaru misalnya.
Orang-orang tetap akan mendapatkan sumber cairan, nutrisi, dan protein tanpa membunuh hewan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejak Kapan Manusia Minum Susu? Peneliti Temukan Bukti Tertuanya"
Baca juga: Wisata Jeep Lava Tour Masih Beroperasi Meski Gunung Merapi Sempat Meletus, Amankah?
Baca juga: Rahasia Kapal Pesiar Termahal di Dunia, Semua Staf Wajib Taati Peraturan Penampilan yang Ketat
Baca juga: Viral di TikTok, Pekerja McDonalds Terkejut dengan Pesanan Saus Tomat Pelanggan
Baca juga: Musim Hujan, Coba Bikin Bandrek Bandung untuk Menghangatkan Tubuh, Ini Resepnya
Baca juga: Spanyol Luncurkan Layanan Kereta Peluru Berbiaya Murah Antara Madrid dan Barcelona