"Fenomena alam gerakan tanah memang lazim menimbulkan suara gemuruh bahkan dentuman yang dapat didengar warga di sekitarnya," tutur Daryono.
Dentuman diduga akibat proses gerakan tanah
Menurut laporan warga, lanjut dia, getaran itu muncul setelah hujan deras mengguyur, jadi dugaan kuat yang terjadi adalah adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat hingga terekam di sensor gempa milik BMKG.
Untuk verifikasi, tampaknya perlu dilakukan survei lapangan di wilayah dimana terdengar suara gemuruh untuk mencari apakah ada rekahan di permukaan akibat gerakan tanah tersebut.
"Jika tidak ditemukan maka besar kemungkinan proses gerakan tanah terjadi di bawah permukaan tanah," jelas dia.
Warga ketakutan bencana tanah bergerak
Diberitakan sebelumnya masyarakat Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, dihantui ancaman bencana tanah bergerak sejak Minggu (13/12/2020).
Ketakutan dialami warga itu menyusul ditemukannya sejumlah retakan di bangunan dan tanah di permukiman hingga persawahan.
Data sementara Pemdes Cijangkar, Kamis (28/1/2021) mencatat rumah terdampak tanah bergerak berjumlah 16 unit yang dihuni 18 kepala keluarga sebanyak 40 jiwa.
Sedangkan rumah yang terancam berjumlah 101 unit dihuni 116 kepala keluarga sebanyak 366 jiwa.
Untuk yang mengungsi berjumlah 37 kepala keluarga sebanyak 114 jiwa.
Dan rumah yang sudah dibongkar sebanyak 6 unit.(*)
Baca juga: Fakta Menarik dan Sejarah Cheongsam, Baju Ikonik yang Sering Dipakai saat Perayaan Imlek
Baca juga: 6 Fakta Angpao, Amplop Berwarna Merah hingga Pantangan Angka 4
Baca juga: Heboh! Pulau Lantigiang Dijual Seharga 900 Juta, Inilah 4 Keindahan Taman Nasional Taka Bonerate
Baca juga: 5 Kebun Teh di Jawa Timur untuk Liburan Akhir Pekan, Kebun Teh Jamus Tawarkan Pesona Keindahan Alam
Baca juga: Perpanjangan PPKM Jawa-Bali, Pemkab Kudus Batasi Jumlah WisatawanArtikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Heboh Dentuman Disertai Getaran di Kaki Gunung Beser Sukabumi, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Baca tanpa iklan