Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Petugas Keamanan Bandara Dipenjara karena Tipu Penumpang Agar Perlihatkan Bagian Sensitifnya

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi petugas Transportation Security Administration (TSA) atau bagian keamanan bandara

Menyusul vonis Lomeli, Jaksa Agung Becerra juga mengeluarkan pernyataan lanjutan yang mengecam perbuatannya.

“Kita semua berhak diperlakukan dengan bermartabat dan hormat di semua tempat. Dan tidak ada yang berhak menggunakan posisi kekuasaan untuk melanggar hak-hak itu,” kata Becerra.

"Mengapa beberapa orang tidak dapat menyerap kebenaran sederhana itu? Ini tahun 2021, bukan 1921. Hari ini, Johnathon Lomeli mempelajarinya dengan susah payah."

TONTON JUGA:

Mantan kru maskapai dihukum 30 bulan penjara

Seorang pria Amerika Serikat dijatuhi hukuman 30 bulan penjara karena mengaku bersalah atas penipuan yang ia lakukan.

Mantan kru maskapai Mesa Airlines ini telah mencuri informasi dari mantan rekannya untuk memesan penerbangan gratis di Spirit Airlines menggunakan ID palsu.

Menurut View From The Wing yang dilansir dari Simple Flying, Minggu (10/1/2021), pria tersebut telah memesan 1.953 penerbangan selama 21 bulan dengan ID palsu.

Pria yang sebelumnya disebut oleh MyNewsLA sebagai Hubbard Bell itu dulu mendapatkan tiket gratis di Spirit Airlines sebagai karyawan Mesa Airlines.

Bell telah bekerja untuk Mesa Airlines selama empat bulan, mulai dari Juni hingga Oktober 2015.

Secara hukum, dia hanya akan diijinkan untuk mengakses manfaat penerbangan Spirit Airlines secara gratis saat bekerja.

Namun, setelah dipecat oleh operator regional, dia mulai mencuri informasi dari karyawan lain untuk mendapatkan penerbangan gratis.

Mulai Februari 2016, Bell mengumpulkan nama, tanggal kerja, dan nomor ID karyawan untuk mendapatkan penerbangan gratis.

Dalam beberapa kasus, dia bahkan akan membuat dan menjual ID Mesa Airlines palsu untuk memungkinkan orang lain mendapatkan penerbangan gratis.

Dari 1.953 penerbangan yang dipesan secara curang, Bell mengatakan dia memalsukan 34 ID.

Halaman
123