Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Imlek 2021

Kenapa Buah Jeruk Identik dengan Tahun Baru Imlek? Begini Alasannya

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buah jeruk yang umumnya hadir dalam perayaan Tahun Baru Imlek

Lampion merupakan perpaduan antara seni lukis, hiasan gunting kertas, origami dan sulaman yang menggunakan bahan bambu, kayu, rotan, batang gandum, tanduk hewan, bahan logam dan sutera.

Tradisi memasang lampion sudah ada sejak era Dinasti Xi Han yang berlangsung sekitar abad ke-3 masehi di China.

Awalnya, lampion terbuat dari kertas kain, atau kulit binatang.

Alasannya, memang masa pembuatan lampion bersamaan dengan terciptanya teknik pembuatan kertas.

Lampion terbuat dari rangka bambu, dan berwarna merah.

Namun, kini lampion mulai diidentikkan sebagai simbol Perayaan Thaun Baru Imlek dalam penanggalan Tionghoa pada masa Dinasti Ming.

Lampion yang terbuat dari bahan ringan melambangkan pribadi yang rendah hati dan ringan dalam membantu orang lain.

Sehingga orang tersebut senantiasa dapat memudahkan jalan untuk menggapai puncak dari tujuan kehidupan dengan adanya respon sosial yang baik.

Makna warna merah pada lampion

Warna merah pada lampion memiliki makna tersendiri.

Yakni, simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dengan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.

Sementara, saat lilinnya dinyalakan, maka cahaya merah ini melambangkan harapan dan semangat yang menyala-nyala.

Sehingga nantinya dengan berdoa, berusaha, dan berharap yang terbaik kepada Sang Pencipta maka seseorang akan selalu diberikan kebahagiaan dan keberuntungan yang mengiringi setiap langkahnya.

Bagi warga Tionghoa, lampion juga memiliki arti kebersamaan, persatuan, bisnis yang lancar dan sukses, semangat, kebahagiaan dan sebagai penerang dalam hidup.

Tonton juga:

Halaman
123