Melansir dari Lonely Planet, belakangan ini Amsterdam berjuang dengan kerumunan wisatawan yang datang ke sana setiap tahun.
Kebanyakan turis 'tergoda' iming-iming kedai kopi yang dengan bebas menjajakan ganja.
Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan Walikota Amsterdam Femke Halsema.
Tahun lalu, Walikota Halsema mengadakan survei terhadap wisatawan yang mencakup pertanyaan tentang hubungan mereka dengan kedai kopi.
Dari survei tersebut terungkap, 57 persen orang asing yang mengunjungi pusat kota Amsterdam mengatakan bahwa mengunjungi kedai kopi adalah 'alasan yang sangat penting' untuk berkunjung.
Ketika ditanya apakah mereka akan kembali mengunjungi Amsterdam jika tidak dapat 'mengakses' kedai kopi, 34 persen wisatawan mengatakan tidak yakin, sedangkan 11 persen mengatakan tidak.
"Amsterdam adalah kota internasional dan kami ingin menarik wisatawan, tetapi kami ingin mereka datang karena kekayaannya, keindahannya, dan institusi budayanya," kata Walikota Halsema dalam sebuah pernyataan, dikutip TribunTravel dari Lonely Planet.
"Masalahnya adalah: ada banyak sekali (turis)," lanjutnya.
Adapun larangan pembelian ganja di Amsterdam diharapkan dapat mengurangi jumlah turis yang berkunjung ke kota itu.
Rencana ini juga untuk menangani kejahatan terorganisir di pusat kota.
Baca juga: Sering Kesal karena Penerbangan Ditunda? Pilot Beberkan Alasannya
Baca juga: Jadwal dan Rute Penerbangan Garuda Indonesia dari Bandung dan Bali Selama Januari 2021
Baca juga: Maskapai Ini Jual Koper yang Terbuat dari Bekas Komponen Boeing 747, Berapa Harganya?
Baca juga: Maskapai Ini Akan Berhentikan Operasional Penerbangan Jarak Jauh, Kenapa?
Baca juga: Dua Maskapai Ini Akan Menggunakan Aplikasi Travel Pass, Apa Fungsinya?
(TribunTravel.com/Septi Nandiastuti)