Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sindikat Penjual Hasil Tes PCR Palsu di Bandara Soekarno Hatta Dibongkar, 1 tersangka Positif

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosedur pemeriksaan terbaru Bandara Soekarno-Hatta

TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya keras menekan penyebaran covid-19.

Satu di antaranya dengan penerapan aturan bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke luar kota.

Sayang, beberapa orang justru menyalagunakan aturan tersebut untuk meraih keuntungan.

Mereka membuat surat hasil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) palsu, yang memang sangat dibutuhkan calon penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Soekarno Hatta, sesuai aturan di SE Nomor 3 Tahun 2020 dan SE Nomor 1 Tahun 2021.

Saah satu sindikat pemalsu hasil PCR ini dibongkar jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta, yang bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan TNI.

Tak tanggung-tanggung, 15 orang diringkus karena diduga anggota sindikat pemalsu hasil PCR itu beserta sejumlah barang bukti kejahatan. Sembilan orang di antaranya kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Penangkapan sindikat pemalsu hasil PCR test itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Alexander Yurikho.

Karyawan di bandara

Ironisnya, para pelaku sebagian besar adalah karyawan atau pekerja di lingkungan Bandara Soetta.

Mulai dari petugas sekuriti, calo tiket, relawan validasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta, sampai pekerja fasilitas kesehatan di Bandara Soetta.

Mereka dibekuk mulai tanggal 7 sampai 13 Januari 2021. Beberapa bahkan ditangkap di kawasan Bandara Soetta. Sementara lainnya diringkus di kediaman masing-masing di Jakarta.

Positif Covid-19

Dan yang tak kalah mengenaskan, menurut Alexander, seorang tersangka itu ternyata positif mengidap Covid-19.

Karena itu dia dibawa ke RS Polri RS Soekamto di Kramatjati, Jakarta Timur, untuk menjalani isolasi,

Suasana Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang mulai dipadati penumpang saat penerbangan (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

"Dilakukan isolasi dan penanganan lebih lanjut," kata Alexander Yurikho.

Halaman
12