Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Imlek 2021

Makna Kuliner Manisan dalam Sembahyang dan Perayaan Tahun Baru Imlek, Simbol Kehidupan

Penulis: ronnaqrtayn
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makna di balik kuliner manisan yang selalu ada dalam sembahyang dan perayaan Tahun Baru Imlek.

Akan tetapi, terkadang buah atep diganti dengan manisan buah belimbing.

Buah tersebut melambangkan ketajaman pikiran.

Dalam melakukan sembahyang kepada Tuhan dan para leluhur pada Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa harus menahan seluruh amarah mereka.

Sebab, amarah yang dirasakan di hari dan bulan baik tersebut dapat membawa sial keluarga mereka.

Manisan segi delapan

Tak hanya manisan yang ada di meja abu, pada saat Tahun Baru Imlek ada satu manisan yang wajib hadir, yakni manisan segi delapan.

Mengapa namanya manisan segi delapan?

Sebab, manisan-manisan ini diletakkan pada sebuah kotak bersekat yang berbentuk segi delapan.

Pada setiap sekatnya diisi oleh beragam jenis manisan, mulai dari manisan buah, permen, hingga kacang.
Sama seperti manisan di meja abu, manisan segi delapan pun memiliki makna khusus bagi masyarakat Tionghoa seperti berikut:

Manisan melon, melambangkan kesehatan dan perkembangan hidup.

Jeruk kumquat, melambangkan kemakmuran dan emas.

Kelapa kering atau kelapa segar, melambangkan persatuan dan persahabatan.

Kelengkeng, melambangkan banyak anak.

Biji teratai, melambangkan kesuburan.

Buah leci, melambangkan ikatan keluarga yang kuat.

Halaman
123