Layanan ini awalnya ditawarkan mulai 23 Desember untuk penumpang yang terbang dari Jakarta atau Kuala Lumpur ke Singapura.
Maskapai tersebut mengatakan akan memperluas layanan ke kota-kota lain di jaringan tujuan jika uji coba berhasil.
"Tujuan kami adalah memberikan kepercayaan kepada semua pemerintah untuk membuka kembali perbatasan bagi para pelancong berdasarkan vaksin terverifikasi dan data pengujian," kata Nick Careen, wakil presiden senior operasi bandara, penumpang, kargo dan keamanan IATA.
IATA, yang mewakili sekitar 280 maskapai penerbangan di seluruh dunia, telah mendesak pemerintah untuk mengganti tindakan karantina yang menghambat lalu lintas dengan pengujian COVID-19.
Aplikasi seluler IATA akan berisi daftar persyaratan masuk, daftar pusat tes atau vaksin, dan identitas digital untuk memverifikasi pemilik sertifikat.
Ini akan memungkinkan penumpang untuk mengunggah sertifikat tes atau vaksin dengan aman di ponsel mereka dan membagikannya ketika diminta untuk melakukannya.
IATA mengatakan, pelancong tetap dapat mengontrol data mereka dan privasi mereka akan dilindungi karena Travel Pass tidak menyimpan informasi apapun secara terpusat.
"Interoperabilitas bukan hanya tentang apa yang kami bangun. Ini juga tergantung pada apa yang akan diterima pemerintah," kata de Juniac.
"Terlalu sering, pemerintah memilih untuk mengambil jalan mereka sendiri daripada mengadopsi standar global yang telah ditetapkan. Kami tidak dapat menanggung penundaan dan kerumitan yang akan ditimbulkannya," tambahnya.
IATA berharap, hadirnya Travel Pass akan menghidupkan kembali permintaan perjalanan penumpang.
Baca juga: Maskapai Emirates Menangguhkan Seluruh Penerbangan ke 3 Kota Besar di Australia
Baca juga: Pilot Emirates Diskors karena Tolak Terbangkan Pesawat ke Israel: Saya Tidak Menyesal
Baca juga: Maskapai Emirates Menangguhkan Seluruh Layanan Penerbangan ke Afrika Selatan
Baca juga: Emirates dan Etihad Batalkan Penerbangan ke Arab Saudi, Oman, dan Kuwait, Ini Penyebabnya
Baca juga: Etihad Airways Luncurkan Gelang Elektronik untuk Bantu Terapkan Aturan Karantina
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)