Ini disebabkan karena kedekatan planet dengan bintangnya, yang membuatnya terkunci secara gravitasi.
Sementara satu sisi berada di bawah sinar matahari abadi, sisi lainnya berada dalam kegelapan total, menyebabkan sisi tersebut memiliki suhu di bawah -200 derajat celsius.
“Penemuan kami mungkin berarti bahwa atmosfer sedikit meluas di luar pantai laut magma, ini membuatnya lebih mudah dikenali dengan teleskop luar angkasa,” kata Cowan.
Selanjutnya, para ilmuwan akan menguji prediksi mereka tentang cuaca liar planet itu menggunakan lebih banyak data dari Spitzer Space Telescope, yang seharusnya memberi mereka pandangan lebih akurat pada suhunya.
Baca juga: Calypso Venus Scout, Misi Terbaru NASA ke Planet Venus yang Terkenal Susah Diselidiki
Baca juga: Unik, Salah Satu Satelit Planet Saturnus Ini Berbentuk Seperti Kentang
Baca juga: 21 Tahun di Bumi, Meteorit Mars Akan Dipulangkan NASA ke Planet Asalnya
Baca juga: Mengapa Bumi Tidak Dinamakan dengan Nama Dewa dan Dewi Seperti Planet Lainnya? Ini Alasannya
Baca juga: NASA Ungkap Ada Sekira 300 Juta Planet di Galaksi yang Layak Huni
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)