Jumlah mamalia tertinggi di dunia ini telah menurun sekitar 40 persen selama 30 tahun terakhir menjadi sekitar 111.000.
Alhasil, keempat spesies jerapah itu diklasifikasikan oleh para konservasionis sebagai hewan yang rentan punah.
"Ini disebabkan karena sebagian besar hilangnya habitat, fragmentasi habitat, pertumbuhan populasi manusia, lebih banyak lahan yang dibudidayakan," kata Fennessy.
"Dikombinasikan dengan sedikit perburuan dan perubahan iklim," katanya.
Terakhir, Fennessy menambahkan bahwa sejumlah upaya konservasi telah membantu jumlah jerapah mulai pulih dalam dekade terakhir.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Spesies Primata Baru yang Terancam Punah, Hanya Tersisa 260 Ekor di Dunia
Baca juga: Serangga Ini Tidak Mati Dilindas Mobil, Ilmuwan Sebut Miliki Pelindung Seperti Baju Besi
Baca juga: Sempat Bingungkan Ilmuwan, Kematian Ratusan Gajah di Botswana Berhasil Dipecahkan
Baca juga: Paus Pembunuh Lancarkan Serangan ke Sejumlah Kapal, Buat Takut Pelaut dan Bingungkan Ilmuwan
Baca juga: Ilmuwan Temukan Makhluk Aneh di Antartika Kedalaman 5.000 Meter
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
Baca tanpa iklan