TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria Texas dijatuhi hukuman penjara dan denda capai miliaran setelah bersekongkol dengan kawannya dalam penerbangan.
Pria itu secara curang telah menggunakan ID palsu kru maskapai agar bisa melakukan penerbangan Spirit Airlines secara gratis untuk dirinya dan temannya.
"Pria tersebut membuat lencana karyawan palsu agar bisa terbang," kata jaksa.
Terdakwa, yang diidentifikasi sebagai Hubbard Bell (32) dari Houston sebelumnya bekerja untuk Mesa Airlines.
Sebelumnya, maskapai tersebut memberikan tiket gratis bagi karyawannya untuk penerbangan Spirit Airlines.
Namun, Bell telah diberhentikan dari pekerjaannya di Mesa pada 2015 silam.
Baca juga: Maskapai Ini Pernah Minta Penumpang untuk Buang Air Kecil Sebelum Penerbangan, Mengapa?
Dari Februari 2016 hingga November 2017, Bell dilaporkan bekerja dengan beberapa orang lain yang diduga menjual informasi curian dari karyawan Mesa.
Hasil curian itu diduga digunakan untuk memesan penerbangan gratis, menurut rilis berita dari Kantor Kejaksaan AS di Distrik Pusat dari Califonia.
Dilaporkan dalam Foxnews, Sabtu (9/1/2021), Bell juga menggunakan informasi karyawan Mesa secara ilegal untuk memesan 34 tiket penerbangan Spirit Airlines untuk dirinya sendiri.
Dalam sebuah pernyataan, Bell mengakui bahwa dia dan teman-temannya telah menjual kartu identitas palsu karyawan Mesa untuk digunakan para pelancong yang ingin terbang.
"Secara keseluruhan, skema Bell menghasilkan total 1.953 penerbangan gratis untuk orang-orang yang bukan karyawan Mesa," tertulis dalam rilis tersebut.
"Pengadilan menemukan kerugian Spirit Airlines sekitar 150.000 Dolar AS atau setara Rp 2,1 miliar."
Bell mengaku bersalah atas satu tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan pada September.
Pada hari Rabu (6/1/2021), Bell resmi dijatuhi hukuman 30 bulan atau dua setengah tahun di penjara.
Dia juga diperintahkan untuk membayar ganti rugi kepada maskapai Spirit Airlines sebesar Rp 2,1 miliar.
Sedangkan lima tersangka lainnya mengaku tidak bersalah dan akan dijadwalkan untuk diadili pada bulan April, tertulis dalam rilis.
TONTON JUGA:
Terbang Secara Ilegal, Penumpang Ini Sembunyi di Roda Pesawat Selama 11 Jam Penerbangan
Dua orang penumpang yang dikonfirmasi bernama Themba Cabeka dan Carlito Vale terbang secara ilegal dari Johannesburg ke Heathrow.
Karena tidak memiliki tiket pesawat, dua penumpang ilegal itu nekat bersembuyi di roda pesawat selama 11 jam penerbangan.
Dalam perjalanan udara 5.600 mil ke Inggris, Carlito terjatuh dari 5.000 kaki atau 1.524 meter hingga tewas.
Sedangkan Themba (30) yang berhasil bertahan hidup menceritakan kisah perjalanannya selama penerbangan dari Johannesburg di Afrika Selatan ke Bandara Heathrow London.
Dilaporkan Dailystar, Themba saat itu pingsan karena faktor suhu yang capai -60 derajat Celsius.
Dia juga kekurangan oksigen hingga berbulan-bulan lamanya koma di rumah sakit.
Ketika sadar, dia baru tahu bahwa temannya itu telah meninggal dunia dalam penerbangan ilegal bersamanya.
Carlito, yang berasal dari Mozambik jatuh dari penerbangan BA 54, satu menit sebelum pesawat mendarat pada 18 Juli 2015.
Tubuhnya ditemukan di unit pendingin udara blok kantor, enam mil dari Bandara Heathrow London.
Identitas Themba telah terungkap untuk pertama kalinya dalam film dokumenter Channel 4 The Man Who Fell From The Sky saat dia menceritakan bagaimana dia dan temannya bersembunyi di roda pendaratan pesawat dalam keputusasaan mereka untuk mencapai Inggris.
Themba mengatakan, "Ketika pesawat itu mulai terbang, saya bisa melihat tanah, saya bisa melihat mobil, saya bisa melihat orang-orang tampak kecil dari atas."
"Setelah beberapa lama, saya pingsan karena kekurangan oksigen. Hal terakhir yang saya ingat setelah pesawat lepas landas adalah Carlito mengatakan pada saya 'Ya, kita berhasil!'"
Menurut laporan, ada banyak penumpang ilegal di seluruh dunia, tapi hanya ada dua penumpang ilegal seperti ini yang melakukan perjalanan berbahaya ke Inggris bahkan dia masih hidup dan bisa menceritakan kisahnya.
Kejadian penumpang ilegal juga dialami oleh Pardeep Saini, mekanik dari Punjab, India.
Dia nekat menempuh penerbangan selama 10 jam dari Delhi ke London pada 1996.
Sedangkan yang terakhir terlacak oleh produser Channel 4 Rich Betley ke sebuah flat di Liverpool tempat tinggal dia sekarang.
Penumpang ilegal itu kemudian menggunakan nama Inggrisnya, Justin.
Themba mengatakan jika dirinya bertemu ppada Carlto di sebuah klub malam Johannesburg.
Dari sana mereka mulai merencanakan perjalanan ilegal ke Inggris.
Penumpang itu tinggal bersama di sebuah perkemahan dekat Bandara Johannesburg.
Themba juga menceritakan bagaimana mereka menyelundupkan diri ke dalam pesawat.
"Bandara dijaga ketat, jadi kami melompati pagar pembatas ketika hari sudah gelap. Kami berpakaian hitam karena kami harus mengenakan sesuatu yang tidak boleh ada orang yang melihat kami," kata Themba.
Penumpang ilegal itu bersembunyi selama 15 menit dab menunggu pesawat siap lepas landas.
Mereka sengaja menghindari jet yang menuju AS karena tidak ingin terbang di atas hamparan air yang luas.
Themba berkata, "Kami harus memaksakan diri untuk masuk ke dalam. Saya bisa mendengar mesin menyala."
"Hati saya telah berdebar-debar sebelumnya, tetapi hari itu sama sekali tidak ada dalam pikiran saya karena saya baru saja mengambil keputusan untuk melakukannya."
"Saya tahu betapa berbahayanya tetapi saya hanya mengambil risiko sendiri. Saya tidak peduli apakah saya hidup atau mati. Saya harus meninggalkan Afrika untuk bertahan hidup."
Themba dan temannya mengikat dirinya ke pesawat dengan kabel listrik yang melilit lengannya.
Dari kisah yang diceritakan, para ahli penerbangan mengatakan kelangsungan hidupnya ini sangat jarang terjadi.
Themba pingsan karena kekurangan oksigen dan terbangun setelah terjatuh di landasan.
Dia menghabiskan enam bulan dalam keadaan koma dan masih menggunakan kruk karena cedera yang dideritanya saat musim gugur, membuatnya tidak dapat bekerja.
Dia mengajukan permohonan suaka di Inggris dan diberikan izin untuk tetap tinggal.
Baca juga: Membuat Gaduh dalam Penerbangan, Sebanyak 14 Penumpang Masuk Daftar Blacklist Alaska Airlines
Baca juga: Mulai 11 Januari, Delta Air Lines Larang Hewan Pendukung Emosional dalam Penerbangannya
Baca juga: Penerbangan ke Arab Saudi Buka Lagi, Saudi Airlines Mulai Jual Tiket
Baca juga: American Airlines Resmi Larang Pendukung Hewan Arogan dalam Semua Penerbangan
Baca juga: Jadwal Penerbangan Garuda Indonesia Tujuan Bali dari Jakarta, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta
(TibunTravel.com/Nurul Intaniar)