Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ingin Aman saat Mendaki Gunung Rinjani? Simak 6 Tips Berikut Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Rinjani, Lombok, NTB

Dedy menambahkan, meski sudah berpengalaman dalam pendakian di Jawa, medan yang dimiliki Gunung Rinjani dan gunung lain di tempat berbeda tentu berbeda.

Jika tidak menggunakan porter, Dedy berharap agar calon pendaki lain menjalin komunikasi dengan komunitas pencinta alam lokal.

“Bisa minta bantuan (cari kontak komunitas) ke pihak TNGR, atau ikut rombongan. Biasanya kalau pagi ada rombongan yang ikut pakai guide. Ikut rombongan yang lain, ketemunya di pintu biasanya,” katanya.

Selain dapat mendaki dengan aman, menjalin komunikasi dengan komunitas pendaki lokal dapat menciptakan rasa kebersamaan antarpendaki ketika berada di Gunung Rinjani.

Gunung Rinjani (Tribunnews.com/Abdul Qodir)

4. Ikuti akun Instagram TNGR

TNGR merupakan salah satu dari taman nasional di Indonesia yang aktif dalam memberikan informasi pendakian terbaru melalui Instagram, tepatnya akun @gunungrinjani_nationalpark.

Untuk informasi lebih lanjut atau apa saja yang harus dibawa dan dilakukan selama pendakian di Gunung RInjani, Dedy menyarankan agar calon pendaki mengikuti akun tersebut.

5. Periksa prediksi cuaca

Pendaki yang berpengalaman, ucap Dedy, biasanya memeriksa cuaca sebelum melakukan pendakian.

Hal tersebut menurutnya merupakan bagian dari rencana perjalanan yang seharusnya sudah dipahami.

6. Hentikan pendakian jika ada kabut tebal

Dedy menegaskan menegaskan agar seluruh pendaki menghentikan sementara pendakian jika terjadi kabut tebal.

Apabila di tengah pendakian terjadi kabut tebal, Dedy mewajibkan seluruh pendaki untuk berhenti dulu dan cari area untuk berkemah.

“Atau ke pos paling dekat. Santai saja tidak usah buru-buru, puncaknya tetap di situ kok. Jangan terlalu maksa, sesuaikan dengan kondisi. Kalau ada badai, tinggalkan,” tuturnya.

Jika ingin mendaki Gunung Rinjani, calon pendaki harus menunggu hingga 31 Maret 2021 karena sejak Jumat (1/1/2021) pihak TNGR menutup wisata pendakian.

Halaman
123